Diberdayakan oleh Blogger.

Catatan Perjalanan Singkat

Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) DIY pada hari Senin, 22 Juli 2019, menyampaikan edaran tentang tindak lanjut dukungan Presidential Lecture Tahun 2019. Kegiatan ini dijadwalkan pada Rabu, 24 Juli 2019 pukul 09.00 WIB - selesai.

Presidential Lecture adalah perkuliahan umum oleh presiden yang dihadiri oleh perwakilan CPNS dari kementerian/lembaga di seluruh Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan publik. Hal ini merupakan salah satu sasaran penting dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.

Kami tidak turut hadir langsung di Jakarta, tetapi kami menyaksikan melalui streaming TVRI. Kegiatan ini dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla, Menteri PANRB, Kepala Bappenas, Menteri PUPR, dll. Kegiatan diawali dengan seremoni dan sambutan-sambutan. Hingga akhirnya tiba pada sesi inti adalah kuliah umum yang disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia M. Jusuf Kalla.

Beliau mengawali kuliah dengan memberi ucapan selamat kepada para CPNS. Selanjutnya disampaikan bahwa syarat untuk bisa berkembang adalah reformasi birokrasi, bekerja disiplin, dan melakukan inovasi. Hal ini menjadi modal untuk bisa bersaing dengan tujuan kemakmuran bersama. Poin terpenting yang disampaikan beliau adalah bahwa sebagai ASN memiliki tugas melayani sesuai tugas masing-masing, mempercepat birokrasi di kantor masing-masing. Jika memberikan pelayanan jangan diperlambat, jangan memiliki prinsip ingin dilayani, dihormati, dan mendapat fasilitas di masyarakat.

Beliau melanjutkan, bahwa kemajuan ekonomi dapat dicapai dengan memiliki tingkat produktivitas yang lebih baik, dengan teknologi, dan dengan pendidikan. PNS muda siap ditempatkan dimanapun agar bangsa tetap kokoh dan bersatu. Selanjutnya, dengan adanya otonomi daerah, maka setiap persoalan dapat di selesaikan di tingkat daerah masing-masing.

Poin selanjutnya adalah bahwa masyarakat dan dunia usaha juga menentukan maju mundurnya bangsa dalam bidang ekonomi. Sumber daya alam mungkin bisa habis, tetapi yang tidak habis adalah kemampuan untuk berkreasi. Masa depan ditentukan juga oleh kemampuan memberi pelayanan yang lebih baik.

Beliau menegaskan pada poin selanjutnya adalah tentang menyambut satu abad kemerdekaan Indonesia. Beliau mencontohkan pengabdian Menteri PUPR yang telah 40 tahun bekerja sebagai PNS. Maka CPNS 2019 ini akan melaksanakan tanggung jawab agung ketika Indonesia berumur 1 abad nanti. Ini adalah momentum yang penting. Kita semua tentu ingin mencapai pertumbuhan yang baik. Hal ini memerlukan upaya bersama, birokrasi, pengusaha, dan masyarakat secara umum. Mari sambut satu abad dengan baik, bekerja keras, dan ikhlas.

Poin yang digarisbawahi dalam melaksanakan tugas di lapangan adalah jangan sebagai CPNS saat ini bekerja disiplin lalu setelah diangkat jadi PNS tidak lagi disiplin, maka sikap ini harus dipertahankan. Guru terbaik adalah pengalaman. Belajarlah dari senior-senior, belajarlah dari kegagalan mereka. Tanpa pengalaman, maka tidak akan maju.

Terakhir, beliau mendoakan semoga pengabdian para CPNS ini menjadi persembahan terbaik untuk bangsa. Tidak ada negara berhasil tanpa kerja keras. Kegiatan ditutup dengan doa. Alhamdulillah


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Selasa, 23 Juli 2019. Hari ini adalah hari terakhir kami menjalani latsar tahap pertama di Bandiklat DIY. Hari ke-21 merupakan teori populer untuk menginstal kebiasaan baik pada diri seseorang. Jika seseorang mampu melewati 21 hari pembiasaan, maka hal itu akan menjadi karakternya. Meskipun memang tidak sesederhana itu, tetapi inilah ikhtiar yang dilakukan dengan perhitungan.

Maka ketika kalian ingin membiasakan hal-hal baik, lakukan selama 21 hari pertama dengan kontinyu. Ingin terbiasa menulis, lakukanlah kegiatan menulis selama 21 hari. Ingin membiasakan shalat dhuha, lakukan 21 hari terus menerus, jika ada yang terlewat, ulangi dari awal. Ingin bisa move on dengan mantan, lakukan pembiasaan 21 hari pertama, hehe.

Maka laksana telur ayam yang menetas pada hari ke-21, diharapkan pada hari ini kami "menetas" sebagai ASN yang memiliki integritas dalam melaksanakan setiap tugas. 

Kami mengawali pagi dengan "observasi lingkungan sekitar Bandiklat". Hari-hari sebelumnya kami memulai kegiatan pagi dengan joging dan senam. Kami tidak sempat mengenali lingkungan sekitar bandiklat yang katanya ada kuburan Cina, hutan, gereja, dll. Oleh karena itu, pada sesi mandiri kali ini, bersama Mas Nanang kami melakukan perjalanan menyapa lingkungan sekitar Bandiklat. 

Titik pertama kami menjumpai Masjid sebelah utara Bandiklat, namanya Masjid Jabal Nur. Masjid ini terletak di Perumahan Gunung Sempu Tamantirto, Kasihan, Bantul. Naik lagi kami menjumpai Gereja Salib Suci Gunung Sempu. Ada jalan setapak disamping gereja, kami masuk, disana terdapat pemakaman umum. 

Kami menyaksikan ratusan, mungkin ribuan makam yang ada disana. Lokasinya bersih, luas, indah seperti taman. Keluar area makam, kami turun ke jalan. Kami melewati depan Masjid Al Masyhur yang indah. Masjid Sendang Semanggi yang dalam proses pembangunan juga kami jumpai. Keselatan kami menjumpai juga Masjid Husnush Shalihah. Ujungnya kami kembali lagi ke Bandiklat melewati perumahan Villa Gardenia.

Setelah sarapan pagi dan apel, kami menjalani sesi pembekalan habituasi oleh Ibu Yulia Rustiyaningsih. Sesi ini merupakan lanjutan pada sesi sebelumnya. Poin yang membekas pada ingatan kami adalah beliau berpesan kepada kami, "laksanakan habituasi dengan baik, jika pada tahap ini kalian dapat menjalani tugas belajar dengan baik, itu karena banyak temannya. Nanti disaat habituasi, kalian akan jauh dari teman-teman latsar, maka kalian perlu saling menyemangati, mengingatkan, dan menguatkan. Harapannya agar tugas selesai tepat waktu, dan tertunaikan sesuai rencana."

Akhirnya, selama 21 hari ini kami belajar bersama-sama, menyamakan pikiran tentang wawasan kebangsaan, nilai-nilai bela negara, berdiskusi dan presentasi dengan kata-kata pilihan, memelihara kejujuran, menguatkan komitmen, dan mengembangkan integritas, agar bisa menjalankan peran dan fungsi sebagai ASN.

Paling akhir, mengutip perkataan Lao Tze, "Perhatikan pikiranmu, karena pemikiran akan berkembang menjadi kata-kata. Perhatikan kata-katamu, karena kata-kata akan berkembang menjadi perilaku. Perhatikan perilakumu, karena perilaku akan berkembang menjadi kebiasaan. Perhatikan kebiasaanmu, karena kebiasaan akan berubah menjadi karakter. Perhatikan karaktermu, karena karakter dapat menentukan nasibmu". Kamu yang membaca catatan ini, I miss you.

Salam,
Agus Tri Yuniawan 












Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Kegiatan pada Ahad, 21 Juli 2019 kita ringkaskan disini, yak, karena kegiatan hari tersebut sebatas kegiatan mandiri dan penyelesaian RA, sekaligus biar pas postingan catatan latsar bandiklat di blog ini sampai hari ke-21. Pada hari kesekian tersebut, kata Sertu Sugiyono, telur ayam menetas, biar pas momennya😊

Senin, 22 Juli 2019. Kegiatan kami yang pertama adalah Evaluasi Akademik. Hari ini kami menjalani kegiatan evaluasi dengan mengerjakan soal sebanyak 75 butir. Soal-soal tersebut berkaitan dengan yang kami pelajari bersama sampai pekan terakhir ini. Model soal adalah pilihan ganda dengan lima opsi. Petugas membagikan buku soal bersampul biru berikut lembar jawabnya. Soal yang ada meliputi manajemen ASN, pelayanan publik, WoG, wasbang, ANEKA, yang disajikan dengan contoh-contoh kasus yang terjadi. Nuansa yang kami rasakan ketika mengerjakan soal seperti dulu ketika SKD dan SKB, meski kali ini kami menggunakan lembar jawab kertas. Setelah selesai, kami mengumpulkan kepada petugas.

Sesi kedua adalah tentang penjelasan aktualisasi. Hal ini perlu diberikan agar kami peserta latsar memahami sudut pandang dilaksanakannya aktualisasi di instansi masing-masing. Oleh karena itu, Ibu Wuryani menemani kami belajar pada sesi ini sampai sore. Intinya, kegiatan aktualisasi adalah mewujudkan RA yang telah kami susun menjadi kegiatan nyata yang bermanfaat di instansi. Jadi misal dibuat alur, yang kami laksanakan adalah: menyusun RA -> presentasi RA -> aktualisasi -> laporan aktualisasi -> presentasi laporan aktualisasi.

Tahap aktualisasi akan kami laksanakan satu bulan kedepan. Ibu Wuryani menyampaikan agar kegiatan ini terlaksana dengan baik, bermutu, dan bermakna, maka nilai-nilai ANEKA perlu dipahami dengan baik. Setiap kegiatan digali dengan maksimal agar ketemu nilai-nilainya. Itu.

Satu hal yang juga kami catat dari sesi kegiatan ini, beliau menyampaikan dalam presentasinya "Ordinary teacher can tell, good teacher can explain, excellent teacher can demonstrate, great teacher can inspire."

Sesi kegiatan selanjutnya adalah ceramah umum pukul 19.00 - 20.30 WIB. Pada sesi ini kami mendengarkan ceramah di ruang kelas Bodronoyo lantai 2, disambung beberapa informasi dan diskusi singkat, dan diakhiri dengan foto bersama. Alhamdulillah.


---- bersambung ----

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Foto Dokumentasi: Hapsari
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Foto yang sobat lihat di postingan ini adalah situasi di ruang musholla Bandiklat DIY. Tempat ini terletak di lantai 2 perpustakaan. Seusai melaksanakan shalat berjamaah dzuhur ataupun ashar, teman-teman latsar menyempatkan untuk bermain billiar di ruangan ini.

"Yuk, waktunya nyodok." Kata Mas Kardi kepada kami. Kami langsung paham, maksudya sudah waktunya shalat, habis shalat maen billiar. Akhirnya kami pun wudhu, shalat, dan ... refreshing sejenak bersama stik dan bola.

Nilai yang bisa diambil dari momen ini adalah bahwa beribadah itu idealnya yang happy. Orang yang telat mendatangi shalat jamaah saja disuruh untuk tetap jalan biasa, ndak boleh terburu-buru, apalagi lari-lari. Kamu berjalan menuju Tuhan ya yang tenang, yang gembira.

Agama ada untuk membuat kehidupan tenang dan tenteram. Orang mengabarkan nilai-nilai agama untuk memberi kabar gembira. Maka ada prinsip "mudahkan, jangan dipersulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari". Maka kegembiraan dalam beribadah adalah hal yang fundamental yang perlu kita pahami bersama.

Realita yang masih nampak di era sekarang ini adalah orang yang terlampau semangat dalam beragama tetapi kurang didukung dengan ilmu yang cukup. Akibat yang ditimbulkan adalah perasaan sempit, eksklusif, dan intoleransi. Eksesnya adalah terjadi ketakutan dalam kehidupan sosial agama, islamophobia contohnya.

ASN memiliki peran yang salah satunya adalah perekat dan pemersatu bangsa. Pengetahuan dan pemahaman tentang bhinneka tunggal ika idealnya menjadikan hati yang lebih lega. Dirinya menjadi lebih lapang menampung aneka perbedaan. Kehidupan menjadi tenang dalam naungan Tuhan yang Mahapengasih.

Sudah, sudah, yuk... Nyodok dulu kawan. Kita bergembira bersama-sama 😄

Foto: Hapsari



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Bismillah, alhamdulillah. Berikut kami share bahan belajar yang telah di share oleh pengajar-pengajar kami. Tujuan hal ini diposting: sebagai dokumentasi (agar tidak lupa, tidak hilang), jika ada manfaatnya bagi teman-teman calon peserta latsar khususnya di DIY, maka semoga bermanfaat.


Langsung Ke TKP disini





Teman-teman juga bisa cek pengalaman kami dalam bentuk video, melalui channel Bang Irkhamudin Pandhawa


Yel-yel kelompok latsar angkatan 14:

(Habis cek sound)

Angkatan pat belas angkat tanganmu ke atas...
Tunjukkan bahwa kita calon ASN berkualitas... (Mbak Niken)

Laa lalaa lalaa lala
Laa lalaa lalaa lala
Laa lalaa


Sayang~

Pancen ora gampang
Koyo sing mbok sawang
Aku kudu melu latsar

Nanging
aku kudu tetep eling
Ning njobo akeh sing pengen

Sijiii papaat

Siji siji papat papat
Siji siji papat papat

Siji siji papat papat hokya hokya hoi!!!


(Nada Du du du Black pink):
Tet teret terererereret
Tet teret terererereret

(Nada Shagy dog- Sayidan):
Em pat be las (cewek) ,  A~ye (cowok)
Em pat be las (cewek)  ,A~ye (cowok)
Siap jadi ASN Yogyakarta (cewek) , O~ke (cowok)

Di Ban di klat (cowok), U~ye (cewek)
Be la jar nya (cowok), U~ye (cewek)
Bela negara dan Aneka (cowok), O~ke

Dudidudidam
Dudidudidam
Dudidudidam
Dudidudidam

Ayo bela negara (oke)
Kami jaga aneka (oye)
Naik  turun tangga
Abdi indonesia
Siap jadi satria (oke oke oke)

RA mu sampai mana (hayo)
Sudah ditanya coachnya (aduh)
Terus berusaha
Banyakin doanya
Biar lulus semua (amin amin amin)

Waktu kami diklat digunung sempu, Dapet kamar jauhnya di pandu
Terkejut kami terheran2, sebab kami belum pernah kesana

Untung saja diajarkan aneka, untuk mengabdi pada negara
Bersama-sama kami membangun bangsa, untuk kemajuan indonesia..
Anekaaaa..Carakaaa..Modal kami bisa menyusun RA..
Anekaaaa..Carakaaa..smoga kami bisa lulus semua..

Aamiin
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sabtu, 20 Juli 2019. Kegiatan kami hari ini adalah evaluasi RA. Ya, rancangan aktualisasi yang kami susun selama beberapa hari sebelumnya, dan puncaknya adalah Jumat malam kemarin, akhirnya hari ini diseminarkan. Peserta latsar telah bersiap sejak subuh. Beberapa peserta juga menghubungi para mentor untuk sekedar memastikan bisa hadir pada waktunya. Hal ini dikarenakan jika mentor tidak hadir, maka evaluasi RA tidak bisa dilaksanakan.

Oh ya, gaess. Mentor adalah atasan ataupun guru senior yang ada di instansi masing-masing. Peran mereka adalah membimbing peserta latsar selama kegiatan aktualisasi. Oleh karena itu mereka turut diundang untuk ikut mengevaluasi RA yang telah kami susun. Tujuannya adalah memastikan bahwa rancangan kegiatan yang kami susun benar-benar sudah baik dan dapat dilaksanakan.

Pukul 08.00 WIB kegiatan evaluasi telah dimulai. Terlihat beberapa rekan kami yang nampak serius, tegang, dan nervous. Seperti halnya Mas Agung. Ketika pagi di menza, ia ke wastafel kamar mandi. Huweeek.... huweeek..., "Ada apa, Mas?", tanyaku. "Aku kurang tidur, Pak. Semalam aku nggak nyenyak tidurnya. Habis evaluasi ini aku baru bisa tidur nyenyak." Jawabnya.

Yup, tulisan ini tidak akan kami hiperbolakan. Kami catat saja apa adanya. Karena memang kata Pak Ambar hari ini bukan ujian, ini seminar, penguji sebatas mengonfirmasi apakah kami benar-benar paham apa yang akan kami laksanakan, dan apakah kegiatan kami tersebut benar-benar bisa dilaksanakan, itu saja. Namun memang jujur saja kadang kami ingin sempurna dalam setiap hal. Oleh karena itu kami mengerahkan semua sumberdaya agar evaluasi RA ini dapat terlaksana dengan baik. Dan ini adalah hal yang baik dan bermakna. Maka cemilan, kopi, susu, madu, vitamin, air putih, martabak, setia menemani malam-malam kami.

Saat yang dinanti telah tiba, satu persatu nama kami dipanggil. Kami dipersilakan masuk, selanjutnya membuka kegiatan pemaparan RA kami selama sepuluh menit. Setelahnya, giliran kami menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penguji. Selain itu, mentor dan coach memberikan masukan dan catatan terkait RA kami. Ada yang berupa koreksi, ada yang bersifat menambahkan yang kurang lengkap. Akhirnya dari 45 menit waktu yang disediakan untuk masing-masing kami dapat kami manfaatkan dengan baik. Kami pun menyalami, mengucapkan terima kasih, dan keluar ruangan dalam keadaan lega.

Kami disambut rekan-rekan yang masih menunggu giliran di luar. "Kok lama banget sih, pertanyaannya apa saja?", tanya rekan-rekan. Bagi kami yang berada di dalam, waktu terasa singkat, sementara yang diluar menunggu giliran, waktu terasa begitu panjang. Dari sinilah kami juga mengambil hikmah tentang relativitas wahtu, hehehe...

Setelah semua lega karena menyelesaikan evaluasi dengan baik, kami mengekspresikan syukur dengan berfoto bersama. Sebelum meninggalkan sesi, kami briefing sejenak dengan pembimbing masing-masing. "Besok kalau membuat slide presentasi jangan yang serius-serius, pakai tema yang ceria saja." Kata Bu Yulia kepada kami. Setelah briefing usai akhirnya kami bisa kembali ke asrama. Alhamdulillah.

---bersambung---

Salam,
Agus Tri Yuniawan




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Malam-malam kami terasa kurang tanpa hadirnya supri. Ia yang menyambut dan menemani kami sampai saat ini. Ketika memasuki Asrama Pandu, namanyalah yang sering kami panggil.

"Suprii, dimana kamu. Sup, suprii" Panggil Mas Yudhis. Klinthing... klinthing... ia pun datang menghampiri kami. Ya, supri adalah seekor anak kucing. Ia mengenakan kalung dengan bandul lonceng kecil di lehernya. Yang menarik dari dia adalah dia sering menemani kami ketika sedang mengerjakan tugas saat malam. Tanpa disuruh, ia mendekati dan kemudian ndekem di samping laptop, ataupun loncat ke pangkuan kami.

Hal menarik lainnya adalah ia sangat senang ketika diputarkan video kucing di youtube. Ia memandangnya dengan seksama dan sesekali mengusapkan kakinya ke layar seolah menyapa kucing dalam video yang sedang ia saksikan.

Ketika kami makan di ruang menza, saat lauknya ikan, maka kami auto-ingat kepadanya. "Eh, kepala ikannya dikumpulkan, nanti buat oleh-oleh supri". Kata Mas Diki kepada kami. Ia pun mengambil plastik dan memasukkan kepala-kepala ikan ke dalamnya. Sesampainya di Pandu, supri pun menghampiri kami dan melahap 'oleh-oleh' tersebut setalah kami menyajikannya.

Sabtu, 20 Juli 2019. Supri masih seekor anak kucing kecil yang lucu. Ia menghibur kami dengan tingkahnya, meski memang ada beberapa teman kami yang perempuan yang alergi terhadap kucing. "Pri, maen sana, kan malam minggu, haha". Alhamdulillah.




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Jumat, 19 Juli 2019. Alhamdulillah di hari yang agung ini kami memulai hari dengan kegiatan MFD yang dipandu oleh bapak-bapak dari Koramil Kecamatan Kasihan. Seharian ini kami melaksanakan kegiatan pembimbingan RA.

Semalam ketua kami, Mas Irkham, menyampaikan "Teman-teman, ayo kita selesaikan RA-nya. Tapi jangan sampai larut malam begadangnya, besok ada kegiatan mental fisik disiplin. Silakan satu kelompok saling membantu, jangan sampai ada yang ketinggalan dalam satu tim". Oleh karena itu setelah pagi ini kami melaksanakan apel pagi, kami segera menuju ke ruang kelas Bodronoyo untuk menyelesaikan RA dan konsultasi dengan masing-masing coach atau pembimbing kami.

O iya, sebagai gambaran bahwa kami peserta latsar CPNS golongan III tahun 2019 berjumlah 40 orang. Selanjutnya pada penyusunan RA ini kami dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok memiliki satu pembimbing. Para pembimbing kami adalah Bapak Totok Suharto, Ibu Wuryani, Bapak Ambar Rahadi, dan Ibu Yulia Rustiyaningsih. Kami merapat ke pembimbing kelompok masing-masing untuk melaksanakan konsultasi.

"Yaah, aku baru menyelesaikan dua rancangan kegiatan. Masih ada dua lagi yang perlu aku ketik nilai-nilai ANEKA-nya", kata Mas Diki, teman kami. "Yes, alhamdulillah RA-ku beres, diijinkan Bu Yulia untuk melanjutkan ke power poinnya", jawab Pak Tubari dengan happy. 

Maka seharian ini kami berupaya menyelesaikannya, karena besok adalah jadwal seminar. Sabtu esok adalah kesempatan kami untuk memaparkan RA kehadapan penguji, mentor, dan coach. Oleh karena itu rancangan kami hari ini harus selesai. 
Setelah sesi pembimbingan selesai, kami kembali ke asrama. Yang menarik dari kegiatan kami hari ini adalah meski sesi kegiatan sudah selesai, kegiatan kami di asrama terus berlanjut. Hal ini karena kami harus memperbaiki RA kami. Selain itu kami juga perlu membuat presentasi dalam power point atau semisalnya yang berisi garis besar RA. Printer adalah perangkat yang paling trending hari ini. Hal ini karena kami perlu mencetak dokumen RA kami sejumlah empat rangkap. Dokumen inilah yang akan menjadi pegangan mentor, penguji, pembimbing, dan kami sendiri dalam seminar evaluasi esok pagi.

"Yaah, aku belum bikin PPT. Aduuh", kata Kak Difri panik. "Mas, toloooong, printernya nggak mau jodoh dengan laptopku ini.", sahut Mbak Nurul heboh. Kegiatan berlanjut sampai tengah malam, sampai akhirnya kami menyelesaikan revisi dan presentasi masing-masing. Pada malam ini dan malam-malam sebelumnya ketika kami mengerjakan tugas, kami agak terhibur karena kami ditemani supri. Ia tokoh lucu yang menemani aktivitas kami di asrama Pandu ini. Siapa dia? akan kami sampaikan pada postingan tersendiri 😄. Makasih ya, supriiii. Mari tidur, besok harus mruput untuk mempersiapkan presentasi evaluasi RA. Alhamdulillah.

---bersambung---

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Terima kasih Pak Kamija, telah menemani kegiatan kami malam ini

Juragan dengan setia menemani perjuangan kami 😊

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Kamis, 18 Juli 2019. Alhamdulillah, masih sehat gaess sampai hari ini. Maaf posting agak mundur harinya. Dua hari ini mimin dan kawan-kawan sedang fokus menyelesaikan Rancangan Aktualisasi (RA). Kalian tahu apa itu RA? Rancangan Aktualisasi adalah sejumlah konsep atau rencana yang akan dilaksanakan oleh peserta latsar selama 30 hari di instansi masing-masing. Rencana ini bisa berupa kegiatan ataupun karya inovatif yang bermanfaat bagi instansi tempat bekerja.

Nah, selanjutnya rancangan ini dituangkan dalam dokumen RA. Dokumen tersebut berisi tentang profil instansi, isu-isu yang terdapat pada instansi, isu yang dipilih untuk ditindaklanjuti, ragam kegiatan untuk menindaklanjuti isu tersebut, dan matriks kegiatan.

Gaess, sebagai calon ASN kami diharuskan memiliki cara berfikir dan bertindak serba ANEKA. Teman-teman latsar kini mengetahui bahwa ANEKA adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi. Nilai-nilai dasar pada ANEKA inilah yang kami terapkan dan senantiasa kami "dakwahkan" dalam setiap kegiatan. Maka dengan RA ini kami menyusun rancangan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ANEKA sesuai dengan bidang masing-masing. So, dua hari ini kami berjuang menyusun, konsultasi, revisi, terkait rancangan kami.

Okay, itulah sedikit gambaran tentang RA. Saking pentingnya kegiatan ini, teman-teman latsar angkatan 14 membuatnya sebagai yel-yel agar kami selalu ingat. "RA-mu sampai mana (hayo), sudah ditanya coach-nya (aduh), terus berusaha banyakin do'a-nya, s'moga lulus semua (aamiin 3x)"

Gaess, kegiatan latsar hari ke-17 ini adalah evaluasi. Kami mengisi kuesioner online pada sistem Integrated Management Training milik Bandiklat. Setelah memasukkan NIP dan pasword, Bapak Ridwan Kustiawan memandu kami mengisi sejumlah poin didalamnya. Ada dua hal yang kami isikan yaitu Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan dan Evaluasi terhadap Pengajar.

Evaluasi pertama kami memberikan poin terhadap komponen penyelenggaraan seperti efektifitas penyelenggaraan diklat, ketersediaan dan kelengkapan sarana diklat, ketersediaan konsumsi, pelayanan peserta dan sebagainya. Sedangkan pada evaluasi kedua kami mengisi kuesioner tentang bapak/ibu pengajar yang telah memberikan pengajaran kepada kami. Evaluasi tersebut menjadi indikator kepuasan pelayanan Bandiklat DIY. Melalui hal ini kami belajar bahwa kami sebagai pelayan publik juga senantiasa berupaya memberikan pelayanan terbaik sesuai bidang masing-masing agar yang kami berikan pelayanan menjadi puas.

Kegiatan sesi selanjutnya adalah pembelajaran di perpustakaan. Kembali ke RA, pada kesempatan ini kami membaca contoh-contoh RA yang ada di perpustakaan. Kegiatan ini bertujuan agar kami memiliki referensi yang luas tentang aneka kegiatan yang akan kami tuangkan ke dalam rancangan aktualisasi kami. Oh my God, tak terasa waktu sudah masuk saat shalat magrib. Kami kembali ke asrama, gaess. 

----bersambung----

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Tangkapan layar halaman Evaluasi pada IMT Bandiklat DIY
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Rabu, 17 Juli 2019. Kami mengawali hari dengan jogging yang dipandu oleh Bapak Wandi. Kami berkeliling menuju titik awal yaitu Villa Gardenia, menuju barat ke sisi lain Gunung Sempu. Menyusuri rumah penduduk, kami mendengar kokok ayam, kambing yang mengembik, dan embun tipis yang menyapa kulit.

Sesudah apel, pukul 08.00 WIB kami masuk ke kelas untuk belajar Whole of Goverment (WoG). Bersama Bapak Thantowi Jauhari kami belajar tentang ilmu pemerintahan. Inti dari WoG adalah kolaborasi antar stakeholder dalam menemukan titik temu untuk mencapai tujuan nasional. Maka sebisa mungkin dihindari ego sektoral, karena hal tersebut dapat menghambat proses koordinasi. Jika koordinasi terhambat maka .... ? Yup, pencapaian tujuan nasional jadi terhambat.

Negara kita adalah negara hukum sehingga semua aspek diatur oleh pemerintah. Namun kita semua tahu, bahwa membuat kebijakan itu tidaklah mudah. Sulit juga mewujudkan pemuasan semua pihak. Oleh karena itu dilakukan WoG, agar ada kolaborasi. Oleh karena itu dengan adanya WoG ini kita diharapkan tidak memiliki fikiran yang sempit. Melalui WoG ini kita memahami pentingnya kebersamaan pada semua sektor untuk mendoronguntuk tercapainya tujuan nasional.

Sesi selanjutnya kami belajar tentang best practice penerapan WoG di negara lain. Kami membentuk delapan kelompok. Ada yang menilik best practice sistem pendidikan negara Finlandia, ada yang menampilkan best practice tentang sistem transportasi negara Jepang, ada yang mengupas tentang sistem kependudukan di Korea juga. 

Alhamdulillah, sesi satu selesai. Setelah ishoma kami melanjutkan kegiatan belajar bersama Bapak Ambar. Kali ini kami belajar tentang pelayanan publik. Tujuan dari kegiatan ini adalah membekali peserta dengan kemampuan untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas melalui konsep dan prinsip pelayanan publik, pola pikir PNS sebagai pelayan publik, dan praktik etiket pelayanan publik. 

Esensi dari sesi pelayanan publik ini adalah agar ASN memiliki mind set sebagai pelayan publik. ASN melayani sesuai SOP dan standar pelayanan minimal. Dengan demikian diharapkan publik, siapapun yang dilayani, menjadi puas atas pelayanannya. Ini cocok dengan pembelajaran sebelumnya dengan ibu Febriani, mindset ASN yang dulu zaman kolonial sebagai penguasa, maka diluruskan bahwa ASN adalah pelayan, yang melayani dengan profesional.

Oh ya, nanti penulis akan posting bahan belajar bentuk PPT yang dibagi oleh pengajar. Alhamdulillah.

----bersambung----

Salam,
Agus Tri Yuniawan


Foto Dokumentasi: Hapsari
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Selasa, 16 Juli 2019. Sudah hafal ya, sobat. Kegiatan pagi kami diawali dengan senam, dilanjutkan sarapan dan apel pagi. Kami telah terbiasa dengan pola kegiatan ini, yakni bangun pagi, subuh berjamaah, sarapan dengan mengenakan seragam rapi, lalu apel dengan tanpa ada dari kami yang tertinggal di belakang. Memang, kegiatan-kegiatan kami mulai dari bangun tidur, makan, break, shalat, istirahat, semua dibatasi waktu. Baik, langsung saja ke catatan kegiatan. 

Pagi ini, kegiatan pembelajaran kami adalah tentang Anti Korupsi. Ibu Eko Yayuk Winartiningsih semangat menemani kegiatan kami sampai tengah hari. Pada sesi ini, kami belajar tentang "Tunas Integritas". Sebagai ASN, kami memiliki tanggung jawab menyebarkan semangat integritas pada lingkungan instansi kami masing-masing. Sebagai tunas, maka diharapkan akan tumbuh dan berkembang, selanjutnya menebarkan buah manfaat khususnya pada instansi tempat bekerja. Barangkali "lahan" yang ditempati oleh para tunas berbeda-beda. Ada lahan yang subur dan ada pula lahan yang kurang subur. Jika ASN berada pada lahan yang subur, maka mudah baginya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai integritas dalam pelaksanaan tugasnya. Sebaliknya, jika berada dalam lahan yang tidak subur, maka akan banyak tantangan. Pilihannya hanya dua, yaitu berjuang untuk tumbuh atau justru ikut hanyut pada lingkungan yang tidak subur. 

Peran dari tunas integritas adalah menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi, membangun sistem integritas, dan mempengaruhi orang lain untuk memiliki integritas yang tinggi. Hal ini sangat menunjang pada perilaku anti korupsi. Oleh karena itu, melalui bab anti korupsi ini peserta latsar diharapkan mampu membentuk perilaku yang amanah dan jujur serta berperan dalam pencegahan korupsi di lingkungannya. Setelah shalat dzuhur, kegiatan kami adalah belajar bab manajemen ASN. Sebelum memulai diskusi, Bapak Ulis Sulistiyanto, selaku pengajar menawarkan pertanyaan pada peserta. Apakah mau belajar manajemen ASN ataukan manajemen PNS? Hal ini karena kalau manajemen ASN terdiri dari dua hal yaitu PNS dan PPPK. Perbedaan PNS dan PPPK adalah pada keberadaan pensiun dan fasilitas. Akhirnya kami memfokuskan belajar bersama tentang manajemen PNS. Pembahasan kali ini adalah tentang manajemen PNS yang berupa pengangkatan, mutasi, pemberhentian, cuti, dan lain-lain. 

Banyak yang kami simak pada sesi ini, selanjutnya kami memilih menulis tentang hal cuti di catatan kali ini. Cuti PNS antara lain cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti karena alasan penting, cuti di luar tanggungan negara. Beberapa catatan yang kami rangkum dari pertanyaan peserta latsar adalah cuti tahunan diberikan pada PNS/CPNS yang telah bekerja selama 1 tahun terus menerus. Cuti besar diberikan pada PNS yang telah bertugas minimal 5 tahun. Cuti ini biasa diambil oleh pegawai yang hendak mengerjakan ibadah contohnya adalah haji. Lama cuti ini adalah 3 bulan. Ijin belajar bisa diajukan minimal 1 tahun dalam PNS. Ijin belajar dengan tugas belajar memiliki perbedaan, yaitu jika tugas belajar maka PNS melaksanakan kegiatan belajar dengan meninggalkan tugasnya dan biaya pendidikan ditanggung pemerintah. Jika ijin belajar, maka PNS melaksanakan kegiatan belajar tanpa meninggalkan tugasnya dan biaya ditanggung sendiri. 

Pada akhir sesi, kami juga belajar tentang PPPK yang juga merupakan bagian dari ASN. Sesi ini disampaikan tentang penilaian kinerja PPPK yang bertujuan menjamin obyektivitas prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan perjanjian kerja. Hasil dari penilaian ini adalah sebagai dasar pemberian tunjangan dan pengembangan kompetensi.

---- bersambung ----
Salam,
Agus Tri Yuniawan
Gambar: Karya Rekan Latsar Angkatan 14





Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Senin, 15 Juli 2019. Pagi cerah, aroma embun masih kental terasa. Mengawali hari ini kami melaksanakan senam aerobik bersama Bapak Nur Amri. Alunan musik menghentak, semangat, giat, membuat tubuh kami bergerak riang. Keringat bercucuran membasahi kaos training kami. Setelah selesai, kami bersama mas Nanang mengembalikan speaker. Selanjutnya kami santap pagi dan persiapan apel.

Kegiatan apel kali ini ada yang berbeda, yaitu dengan datangnya rekan angkatan 9 setelah sebulan habituasi. Kami pun menyampaikan yel-yel selamat datang dengan dipimpin ketua kelas. Selain itu, kami menyampaikan pula yel-yel perpisahan untuk kelompok 7 dan 8 yang telah menempuh 2,5 bulan latsar. Alhamdulillah hari ini mereka dinyatakan lulus dan siap kembali ke instansi masing-masing. Apel selesai, kami menggendong tas dan melangkahkan kaki  menuju ruang kelas. Hari ini kegiatan belajar kami adalah bab komitmen mutu ASN dan nilai-nilai anti korupsi.

Setengah hari pertama kegiatan belajar kami dipandu oleh Pak Sopingi. Hari ini kami presentasi dengan menampilkan berbagai macam kegiatan pelayanan yang ada di berbagai instansi disekitar kita. Ada yang mengangkat tema tentang pelayanan di perpustakaan sekolah, di rumah sakit, di KUA dan sebagainya. Inti dari kegiatan ini adalah kami mengetahui tentang bentuk pelayanan beserta sikap yang perlu dibangun. Bapak Sopingi juga menyadarkan kami untuk memperhatikan hal-hal kecil yang ada pada setiap lini pada bidang yang kita jalankan. Tujuannya adalah agar kami memiliki kebijaksanaan dalam melaksanakan tugas. Beliau menyampaikan pula bahwa komitmen adalah ukuran yang berupa janji mengikat yang telah dibakukan sebagai acuan pelayanan yang baik, sedangkan mutu adalah sesuatu yang memuaskan atau bahkan melebihi dari yang diharapkan oleh penerima layanan.

Sebagai seorang pendidik, maka kegiatan pembelajaran adalah membangun komitmen mutu. Komitmen ini berarti bahwa seorang pendidik mampu melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap peserta didik dengan sebaik-baiknya. Hasil akhir dari komitmen ini adalah tercapainya kepuasan baik pada peserta didik maupun orangtua peserta didik. Maka dari berbagai studi kasus yang dipresentasikan oleh rekan-rekan kami, komitmen mutu berkaitan dengan sarpras dan jasa.

Hal menarik yang kami ingat yang disampaikan oleh Pak Sopingi sampai saat ini adalah satu teladan lebih baik dari seribu nasihat. Beliau juga sering mengingatkan shalat dhuha ketika jam istirahat pertama. Terakhir beliau mengajak, bahwa sebagai pendidik agar senantiasa merangkul setiap peserta didik dalam proses pembelajaran. Jika peserta didik merasa disayangi, diperhatikan, maka akan mempermudah pencapaian tujuan pendidikan.

Pembelajaran berikutnya adalah bab Anti korupsi. Kali ini kami belajar bersama Ibu Yulia Rustiyaningsih. Beliau mengawali kegiatan dengan memutarkan sebuah filem pendek. Setelah itu, kami berdiskusi tentang realita keadaan negera kita tercinta. Pada kegiatan awal ini, kami mendapatkan pengetahuan bahwa ada tujuh hal yang termasuk tindak pidana korupsi (tipikor), yaitu: penyalahgunaan wewenang yang menyebabkan kerugian uang negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan (conflict of interest) dalam pengadaan, dan gratifikasi.

Masih adanya tindakan pidana korupsi di negeri ini bermacam-macam. Contohnya adalah proses yang dilalui oleh calon pejabat. Jika untuk menjadi pejabat saja masih membutuhkan modal yang besar, maka reformasi birokrasi nampaknya masih sulit dilakukan. Padahal sampai bab ini kami pelajari di kelas, Presiden RI masih terus menggencarkan reformasi birokrasi. Maka sebagai ASN, kami perlu terus melakukan hal preventif dan perlawanan korupsi. Hal ini karena jika seorang pejabat masih memikirkan cara untuk memperkaya diri, maka ia tidak memiliki kejernihan dalam berfikir. 

Selanjutnya pada sesi ini kami juga memahami bahwa biaya sosial dari korupsi ini sangat besar. Maka sesungguhnya jika seseorang dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsinya, maka ia tidak hanya merugikan uang negara sejumlah yang disebutkan tetapi juga nominal-nominal lain yang nilainya lebih besar. Terakhir pembelajaran ini adalah penyadaran kepada kami, peserta latsar, untuk senantiasa berhati-hati. Alhamdulillah.


---- bersambung ----
Salam,
Agus Tri Yuniawan
 
Foto Dokumentasi: Pak Pandita
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Minggu, 14 Juli 2019. Kegiatan pada hari ini adalah kegiatan mandiri. Beberapa peserta latsar melanjutkan menyusun rencana aktualisasi. Teknik penyusunan rencana aktualisasi bermacam-macam, ada yang dengan mengunjungi tempat terbuka, ada yang bermalam bersama orang terdekat, ada pula yang mengerjakan mandiri di asrama pandu. Ada pula yang berkonsultasi dengan pembimbing melalui email. Setelah para peserta sampai di asrama, peserta melaksanakan apel yang dipimpin oleh ketua kelas. Yang menarik pada kegiatan hari ini adalah Saudara Tubari Muslim dan kawan-kawan menyempatkan belajar membuat blog untuk pembelajaran. Mereka asyik belajar sampai pukul 22.30 WIB. Foto dokumentasi berikut adalah berbagai macam cara peserta dalam menciptakan situasi yang nyaman dalam pengerjaan rancangan aktualisasi. Alhamdulillah...
---- bersambung ----

Salam,
Agus Tri Yuniawan








Foto Dokumentasi: Hapsari, Kardiono
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sabtu, 13 Juli 2019, kami mengawali hari dengan syukur Alhamdulillah. Selanjutnya kami jogging mandiri menurut versi masing-masing. Pukul 7.00 WIB, kami sudah rapi, wangi, wajah berseri, tetapi ada satu yang perlu diatasi yaitu perut yang belum terisi. Oleh karenanya kami melangkahkan kaki ke menza untuk santap pagi.

Apel pagi terlaksana mandiri, dengan ketua kami, Mas Irkhamudin, sebagai pembina apelnya. Sebelum membubarkan diri kami sempat mengambil dokumentasi yel-yel kelompok kami, kelompok latsar angkatan 14. Insyaa Allah sebentar lagi rilis di channel youtube Irkhamudin Pandhawa.

Pukul 8.00 WIB kami masuk ke kelas. Pelajaran kali ini adalah melanjutkan sesi sebelumnya, tentang etika publik. Ibu Febriani Emilda telah siap memandu dan menemani kami belajar tentang topik ini. Pagi ini kami membagi kelompok kedalam 13 kelompok kecil beranggotakan 3-4 orang. Selanjutnya kami melakukan presentasi kelompok berdasarkan isu-isu yang berkaitan dengan etika publik yang terjadi di negeri tercinta ini.

Kegiatan sesi etika publik ditutup dengan menyaksikan film pendek berdurasi 22 menit. Film ini mengisahkan tentang seorang PNS baru di lingkungan kantor kelurahan. Ada sekitar 6 PNS lainnya yang sudah senior, satu kepala desa, dan satu petugas cleaning servis. Mas Budi, PNS baru tersebut, memulai tugas pertama dengan masuk tepat waktu. Ia menyapa satu-satunya orang yang sudah ada di lokasi yaitu petugas cleaning service.

Selang berapa menit, datang 3 warga yang hendak mengurus KK. Meskipun Mas Budi bertugas di lini belakang, ia selanjutnya maju menyapa warga tersebut "selamat pagi, ada yang bisa kami bantu, Bu?", ibu-ibu tersebut tidak langsung menjawab, tetapi nampak heran dan bertanya balik "kantor kok masih sepi amat, pada kemana pegawainya?", selang beberapa saat para pegawai datang dengan tas yang masih menempel di punggung. Mereka nampak tergesa-gesa dan menyampaikan pada warga yang hendak mengurus KK tersebut, "Jalanan macet. Lagipula saya kan harus mengantar anak sekolah dulu." Kata seorang pegawai senior kelurahan.

Peristiwa ini tidak terjadi sehari-dua hari, tetapi telah menjadi budaya kerja dalam kantor tersebut. Para PNS sering datang terlambat, mengurusi kepentingan pribadi saat jam kerja, keluar kantor untuk keperluan pribadi, dsb. Kepala desa pernah memanggil Mas Budi ke ruangannya. Beliau menyampaikan "Mas Budi, para warga yang datang jangan dimanjalah, nanti semakin ngelunjak." Mas Budi menjawab, "Maaf, Pak. Ini kan memang tugas kita sebagai pelayan masyarakat. Kita sebagai PNS wajib melayani warga dengan baik".

Kisah pun berlanjut dan singkat cerita para warga menjadi puas atas kinerja PNS di kelurahan tersebut. Periode berikutnya jabatan kepala desa berganti orang dan Mas Budi meneruskan amanah sebagai kepala desa disana.

Ibu Febriani Emilda pun menyampaikan. Mindset PNS perlu berubah. Jika jaman kolonial dulu PNS dipandang sebagai penguasa, maka kini ia adalah pelayan. Jika dulu PNS adalah jabatan, kini ia adalah amanah. Dengan adanya mindset tersebut, maka diharapkan PNS dapat kembali kepada garis besar perjuangannya, kembali pada khittahnya. Jangan melaksanakan tugas dengan arogan, merasa hebat, merendahkan yang lain, karena sejatinya ia adalah pelayan, yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam melaksanakan kebijakan, sekaligus punya amanah sebagai pemersatu bangsa.

Sesi selanjutnya adalah tentang komitmen mutu yang disampaikan oleh Bapak Sopingi. Kegiatan kali ini menanamkan pola pikir bahwa ASN perlu berkomitmen pada mutu pelayanan. Dalam istilah kita disebut Pelayanan Prima. Jepang mengistilahkan Total Quality Management (TQM). Kami berdiskusi tentang beberapa studi kasus yang ada di lapangan mengenai bentuk nyata pelayanan mutu yang dilakukan pada beberapa instansi. Terakhir, disimpulkan bahwa komitmen mutu dapat dirangkum dalam sebuah syair berikut:

KOMITMEN MUTU
oleh: Pak Sopingi

Mari
Tangan mengayun kaki melangkah
Kerja yang tekun awali basmallah
Niat ibadah hasilnya berkah
Jadilah kalian pegawai hebat

Ilmu didapat moral meningkat
Badan sehat rejeki berlipat
Lakukan karya yang bermanfaat
Prima dalam layanan masyarakat

Alhamdulillah...
---- bersambung ----
Salam,
Agus Tri Yuniawan

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Jumat, 12 Juli 2019. Kegiatan pagi adalah sebagaimana hari-hari sebelumnya. Selanjutnya kami makan dan melaksanakan apel. Ada yang baru pada kegiatan apel kali ini yaitu dengan hadirnya kelompok latsar angkatan 7 dan 8 yang akan melaksanakan evaluasi laporan aktualisasi. 

Kegiatan selanjutnya di pagi ini kami belajar bersama tentang nasionalisme bersama Bapak Andro Bayu Guntur Kusumo. Beliau menyampaikan bahwa nasionalisme adalah cinta tanah air, sedangkan patriotisme adalah kegiatan bela negara. Selanjutnya poin-poin yang beliau sampaikan yaitu:

  1. Pilar kekuatan bangsa terjajah untuk memperoleh kemerdekaannya (Soekarno)
  2. Pemutaran film tentang perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh Presiden Soekarno di depan para tokoh dunia
  3. ASN harus berbudaya kerja. ASN yang capable alias punya kemampuan.
  4. Menjadi ASN yang wajib, sunnah, atau haram?
  5. Mengajar dengan sepenuh hati.
  6. Catatan Pelayanan Publik
  7. Pemutaran pidato Presiden Jokowi kepada para ASN untuk mengajak memperbaiki birokrasi.

Media sosial harus dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif dan menghindari pemanfaatan kepada hal-hal yang negatif seperti fitnah, provokatif, ujaran kebencian, dan sebagainya.

Peran ASN dalam perekat dan pemersatu bangsa. ASN perlu berperan dalam menepikan sikap-sikap intoleransi, sekulerisme, anarkisme, dan berbagai sikap lain yang dapat mengganggu keharmonisan dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Materi selanjutnya berkaitan dengan etika publik. Sesi ini dipandu oleh Ibu Febriani Emilda dari Bapelkes Yogyakarta. Kegiatan dilaksanakan sampai pukul 21.00 WIB. Pada kesempatan ini kami belajar mendefinisikan etika, etika publik, moral, dan hal-hal yang berkaitan dengan sikap ideal seorang ASN. Etika merupakan ukuran baik-buruk, benar-salah, dalam suatu kelompok atau instansi, sedangkan moral berkaitan dengan adat istiadat masyarakat atau dalam sistem sosial. Kegiatan sampai dengan malam ini membuat fisik dan pikiran menjadi ekstra bekerja, sehingga di sela-sela kegiatan beliau melaksanakan ice breaking dan menyanyi baik individu maupun kelompok. Kegiatan diakhiri dengan PR tentang materi yang akan disampaikan esok yaitu etika publik. Alhamdulillah.

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Foto Dokumentasi: Irkhamudin
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Tenang, sejuk, damai
Diatas hamparanmu aku menjelma
Padamu aku menjaga
Dengan cinta, kasih, dan setia

Ragaku mengangkasa melihat merahmu
Jiwaku dalam menghujam menyaksikan putihmu
Aku tak rela warnamu ternoda
Menjagamu mulia atau mati pilihannya

Indonesia,
Milikku adalah milikmu seluruhnya
Kalaupun nanti aku harus tiada,
aku tak akan kemana
Diriku dan dirimu 'kan menyatu
oh Bumi Indonesiaku



Salam,
Agus Tri Yuniawan

Sumber Gambar: www.goodnewsfromindonesia.id
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kamis, 11 Juli 2019. Kegiatan kami awali dengan melaksanakan jogging pagi. Setelah sarapan, kami apel pagi. Pembina apel nampak mengenakan surjan. Hal ini karena hari ini adalah Kamis Paing. Setelah apel dibubarkan, kelompok latsar angkatan 12 dan 13 melakukan yel-yel perpisahan sementara untuk berangkat habituasi.

Kegiatan dilanjutkan dengan melanjutkan pembelajaran akuntabilitas PNS yang disampaikan oleh Bapak Sopingi. Yang menarik dari sosok Bapak Sopingi adalah beliau sering memberikan motivasi dalam pelaksanaan tugas ASN yang akuntabel melalui pengalaman-pengalaman nyata yang telah beliau alami. "Semoga dengan menjadi ASN, moral kita meningkat, rejeki berlipat-lipat, badan selalu sehat, dijauhkan dari maksiat, bekerja dengan mengabdi masyarakat, semoga selamat dunia akhirat". Itulah kata-kata yang sering beliau ulang. Sedangkan kita semua tahu, kata adalah doa.

Beliau menyampaikan juga tentang kejujuran, komitmen, dan integritas. Jujur adalah satunya hati dan kata. Komitmen adalah satunya kata dan perbuatan. Integritas adalah satunya hati, perbuatan, dan kata. Bapak Sopingi mengajak agar ASN memiliki sifat integritas, yaitu apa yang dikatakan diperbuat dengan ketulusan hati yang jujur dan komit.

Beliau menyampaikan pula tentang sisi lain akuntabilitas yaitu sisi ilahiyah, yakni ASN menjadi kepanjangan tangan Tuhan dalam membangun negara. Sisi fasilitatif, yakni berbagai fasilitas yang ada harus digunakan sesuai fungsinya. jangan sampai bawa pulang spidol, bawa kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi, dll misalnya. Sisi manajerial, tahu siapa yang memerintah dan diperintah. Sisi administratif, tulis apa yang dilakukan, lakukan yang ditulis. Sisi yuridis, yakni hukum-hukum yang mengatur dalam pelaksanaan tugas perlu kita taati. Yang terakhir adalah sisi performance yang berupa fisik, non fisik, kerja, anggaran, pelayanan yang sesuai SOP, SPM, dan menghasilkan kepuasan publik.

Pukul 13.15 WIB sampai magrib kami berganti pembelajaran yakni Nasionalisme. Kali ini Ibu Eko Yayuk Winartiningsih dengan semangat mengajak kami berdiskusi. Beliau menyampaikan bahwa nasionalisme berperan dalam pembinaan karakter bangsa, pengawal pembangunan nasional, dan semakin mempererat integrasi nasional. Kami diajak pula mengamalkan nilai-nilai nasionalisme dengan memasukkannya dalam pelaksanaan tugas kita sebagai pendidik di sekolah. Yang menarik dari kegiatan pembelajaran dengan beliau adalah kami diajak untuk mengenali diri sendiri, tentang karakter masing-masing, selanjutnya mengekspresikan kecintaan pada negeri ini melalui sebuah puisi.

Dalam waktu 10 menit, semua peserta menulis puisi tentang sajak cinta pada negeri. Ada tujuh teman kami yang berkesempatan mewakili pendeklamasian puisi ini, salah satunya adalah Mas Yudhistira Imadudin. Indah, haru, terbaik deh. Penulis juga menulis puisi. Agar tidak hilang, akan penulis tuliskan pada postingan berikutnya. Setelah magrib, pembelajaran dilanjutkan kegiatan belajar di perpustakaan. Kegiatan diakhiri dengan apel mandiri. Alhamdulillah

---- bersambung ----

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Dokumentasi: Hapsari


 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Rabu, 10 Juli 2019. Yel-yel yang ditampilkan pada apel pagi ini hanya kelompok kami. hal ini karena kelompok 12 dan 13 persiapan seminar rancangan aktualisasi. Setelah kegiatan apel pagi selesai, kami masuk ke kelas. 

Pembelajaran di kelas sehari ini bersama Sopingi, BA,. SH.KN. Pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB kami belajar tentang Penjelasan Penulisan/Evaluasi Rancangan dan Aktualisasi dan Akuntabilitas PNS. Poin penting yang kami terima selama sesi ini adalah sebagai berikut:

  • Konsep adalah ide-ide yang dituangkan, disketsakan, digambarkan, dan dirancang secara beraturan
  • Aktual memiliki aspek: problematik, kekhalayakan, kelayakan, dan kekinian
  • Aktualisasi adalah konseo yang dikerjakan dalam kenyataan

    Langkah peserta latsar dalam melakukan aktualisasi adalah:
  1. tahap merancang aktualisasi
  2. tahap aktualisasi
  3. teknik seminar
  4. teknik komunikasi dan koordinasi
  5. menyusun laporan akhir
Selanjutnya kami berdiskusi bersama tentang diagnosa kepemimpinan menurut proses terbentuknya, faktor yang mempengaruhi, dan dampak bagi organisasi. Hal ini bermanfaat membentuk mindset peserta dalam membentuk nilai akuntabilitas seorang ASN. 

Setelah isya' kami apel, membagi kelompok bimbingan, dan menyiapkan bahan-bahan rancangan di laptop masing-masing. Pukul 22.00 WIB saat coretan sederhana ini kami ketik di blog ini, kami merasakan perlu istirahat segera. Sudah nggih, lanjut lagi esok. Saatnya mengisi ulang energi 😉

---- bersambung ----

Salam,
Agus Tri Yuniawan
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Coretan yang lalu

Tentang Saya


Agen Perubahan Informatika

Penulis juga bertugas sebagai anggota tim admin medsos:
Padukuhan Dawung
Twitter @DawungID
Instagram @padukuhandawung
FB @padukuhan.dawung

SLB Negeri 2 Yogyakarta
Twitter @SLBN2Jogja
Instagram @slbn2jogja
FB @SLBN2Jogja

About Me






Tujuan dibuat blog ini:
(1) Sebagai nasehat dari penulis untuk diri penulis sendiri, agar tidak lupa, selanjutnya publik dipersilakan mengambil jika ada manfaatnya,
(2) Sebagai media dakwah,
(3) Sebagai sarana menulis


About Me

Postingan Populer

  • Laporan Aktualisasi Latsar CPNS 2019
    Setiap kegiatan pasti ada penghujungnya. Kini tibalah saatnya kami sampai pada kegiatan penutupan pelatihan dasar CPNS 2019. Pada sesi ak...
  • Status WA Kegiatan Latsar CPNS
    Bismillah, Alhamdulillah. Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya, sahabatku semua. Tulisan kali ini penulis memunculkan tema tentang ...
  • Hubbul Wathan Minal Iman
    Bismillah, Alhamdulillah. Semoga kalian sehat selalu, teman-temanku. Beberapa waktu kemarin, Mas Wildan membuka blog ini, dia bilan...
  • Catatan Latsar: Hari Kedua
    Bismillah, Alhamdulillah. Hari Kedua, Latsar CPNS Gol. III Tahun 2019. Rabu, 3 Juli 2019. Kegiatan hari ini diawali dengan jogging ...
  • Catatan Latsar: Hari Pertama
    Bismillah, Alhamdulillah. Catatan kali ini dan 18 hari kedepan adalah catatan penulis selama menjalani Pendidikan dan Pelatihan Dasar (L...
  • Catatan Latsar: Hari Kedelapan (bagian 1)
    Selasa, 9 Juli 2019. Kegiatan pagi seperti biasa yakni shalat subuh berjamaah, olahraga, sarapan dan apel pagi. Selanjutnya ada tiga agen...
  • Catatan Latsar: Hari Ketiga
    Bismillah, Alhamdulillah. Hari Ketiga Latsar CPNS Gol. III Tahun 2019. Kamis, 4 Juli 2019. Seperti hari sebelumnya, setelah menjalanka...
  • Catatan Latsar: Hari Kesembilan
    Rabu, 10 Juli 2019. Yel-yel yang ditampilkan pada apel pagi ini hanya kelompok kami. hal ini karena kelompok 12 dan 13 persiapan seminar ...
  • Catatan Latsar: Hari Keenam
    Ahad, 7 Juli 2019. Setelah kegiatan temu kangen, kami berkumpul untuk melaksanakan apel. Seperti biasa kami mengatur barisan di depan Asr...

Sahabat Telah Singgah

blog counter

Blog Archive

  • ►  2020 (17)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2019 (45)
    • ►  Desember (4)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ▼  Juli (27)
      • Kuliah Umum Wapres Jusuf Kalla Pada Presidential L...
      • Catatan Latsar: Hari Keduapuluhsatu
      • Catatan Latsar: Hari Keduapuluh
      • Meja Billiar di Musholla Bandiklat
      • Bahan Belajar Diklat Dasar CPNS 2019 DIY
      • Catatan Latsar: Hari Kesembilanbelas
      • Supri, Primadona Asrama Pandu
      • Catatan Latsar: Hari Kedelapanbelas
      • Catatan Latsar: Hari Ketujuhbelas
      • Catatan Latsar: Hari Keenambelas
      • Catatan Latsar: Hari Kelimabelas
      • Catatan Latsar: Hari Keempatbelas
      • Catatan Latsar: Hari Ketigabelas
      • Catatan Latsar: Hari Keduabelas
      • Catatan Latsar: Hari Kesebelas
      • Sajak Cinta Indonesia
      • Catatan Latsar: Hari Kesepuluh
      • Catatan Latsar: Hari Kesembilan
      • Catatan Latsar: Hari Kedelapan (bagian 2)
      • Catatan Latsar: Hari Kedelapan (bagian 1)
      • Catatan Latsar: Hari Ketujuh
      • Catatan Latsar: Hari Keenam
      • Catatan Latsar: Hari Kelima
      • Catatan Latsar: Hari Keempat
      • Catatan Latsar: Hari Ketiga
      • Catatan Latsar: Hari Kedua
      • Catatan Latsar: Hari Pertama
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (51)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (13)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Dibuat dengan Sepenuh Rasa