Meja Billiar di Musholla Bandiklat

Foto yang sobat lihat di postingan ini adalah situasi di ruang musholla Bandiklat DIY. Tempat ini terletak di lantai 2 perpustakaan. Seusai melaksanakan shalat berjamaah dzuhur ataupun ashar, teman-teman latsar menyempatkan untuk bermain billiar di ruangan ini.

"Yuk, waktunya nyodok." Kata Mas Kardi kepada kami. Kami langsung paham, maksudya sudah waktunya shalat, habis shalat maen billiar. Akhirnya kami pun wudhu, shalat, dan ... refreshing sejenak bersama stik dan bola.

Nilai yang bisa diambil dari momen ini adalah bahwa beribadah itu idealnya yang happy. Orang yang telat mendatangi shalat jamaah saja disuruh untuk tetap jalan biasa, ndak boleh terburu-buru, apalagi lari-lari. Kamu berjalan menuju Tuhan ya yang tenang, yang gembira.

Agama ada untuk membuat kehidupan tenang dan tenteram. Orang mengabarkan nilai-nilai agama untuk memberi kabar gembira. Maka ada prinsip "mudahkan, jangan dipersulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari". Maka kegembiraan dalam beribadah adalah hal yang fundamental yang perlu kita pahami bersama.

Realita yang masih nampak di era sekarang ini adalah orang yang terlampau semangat dalam beragama tetapi kurang didukung dengan ilmu yang cukup. Akibat yang ditimbulkan adalah perasaan sempit, eksklusif, dan intoleransi. Eksesnya adalah terjadi ketakutan dalam kehidupan sosial agama, islamophobia contohnya.

ASN memiliki peran yang salah satunya adalah perekat dan pemersatu bangsa. Pengetahuan dan pemahaman tentang bhinneka tunggal ika idealnya menjadikan hati yang lebih lega. Dirinya menjadi lebih lapang menampung aneka perbedaan. Kehidupan menjadi tenang dalam naungan Tuhan yang Mahapengasih.

Sudah, sudah, yuk... Nyodok dulu kawan. Kita bergembira bersama-sama 😄

Foto: Hapsari