Catatan Latsar: Hari Kesepuluh

Kamis, 11 Juli 2019. Kegiatan kami awali dengan melaksanakan jogging pagi. Setelah sarapan, kami apel pagi. Pembina apel nampak mengenakan surjan. Hal ini karena hari ini adalah Kamis Paing. Setelah apel dibubarkan, kelompok latsar angkatan 12 dan 13 melakukan yel-yel perpisahan sementara untuk berangkat habituasi.

Kegiatan dilanjutkan dengan melanjutkan pembelajaran akuntabilitas PNS yang disampaikan oleh Bapak Sopingi. Yang menarik dari sosok Bapak Sopingi adalah beliau sering memberikan motivasi dalam pelaksanaan tugas ASN yang akuntabel melalui pengalaman-pengalaman nyata yang telah beliau alami. "Semoga dengan menjadi ASN, moral kita meningkat, rejeki berlipat-lipat, badan selalu sehat, dijauhkan dari maksiat, bekerja dengan mengabdi masyarakat, semoga selamat dunia akhirat". Itulah kata-kata yang sering beliau ulang. Sedangkan kita semua tahu, kata adalah doa.

Beliau menyampaikan juga tentang kejujuran, komitmen, dan integritas. Jujur adalah satunya hati dan kata. Komitmen adalah satunya kata dan perbuatan. Integritas adalah satunya hati, perbuatan, dan kata. Bapak Sopingi mengajak agar ASN memiliki sifat integritas, yaitu apa yang dikatakan diperbuat dengan ketulusan hati yang jujur dan komit.

Beliau menyampaikan pula tentang sisi lain akuntabilitas yaitu sisi ilahiyah, yakni ASN menjadi kepanjangan tangan Tuhan dalam membangun negara. Sisi fasilitatif, yakni berbagai fasilitas yang ada harus digunakan sesuai fungsinya. jangan sampai bawa pulang spidol, bawa kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi, dll misalnya. Sisi manajerial, tahu siapa yang memerintah dan diperintah. Sisi administratif, tulis apa yang dilakukan, lakukan yang ditulis. Sisi yuridis, yakni hukum-hukum yang mengatur dalam pelaksanaan tugas perlu kita taati. Yang terakhir adalah sisi performance yang berupa fisik, non fisik, kerja, anggaran, pelayanan yang sesuai SOP, SPM, dan menghasilkan kepuasan publik.

Pukul 13.15 WIB sampai magrib kami berganti pembelajaran yakni Nasionalisme. Kali ini Ibu Eko Yayuk Winartiningsih dengan semangat mengajak kami berdiskusi. Beliau menyampaikan bahwa nasionalisme berperan dalam pembinaan karakter bangsa, pengawal pembangunan nasional, dan semakin mempererat integrasi nasional. Kami diajak pula mengamalkan nilai-nilai nasionalisme dengan memasukkannya dalam pelaksanaan tugas kita sebagai pendidik di sekolah. Yang menarik dari kegiatan pembelajaran dengan beliau adalah kami diajak untuk mengenali diri sendiri, tentang karakter masing-masing, selanjutnya mengekspresikan kecintaan pada negeri ini melalui sebuah puisi.

Dalam waktu 10 menit, semua peserta menulis puisi tentang sajak cinta pada negeri. Ada tujuh teman kami yang berkesempatan mewakili pendeklamasian puisi ini, salah satunya adalah Mas Yudhistira Imadudin. Indah, haru, terbaik deh. Penulis juga menulis puisi. Agar tidak hilang, akan penulis tuliskan pada postingan berikutnya. Setelah magrib, pembelajaran dilanjutkan kegiatan belajar di perpustakaan. Kegiatan diakhiri dengan apel mandiri. Alhamdulillah

---- bersambung ----

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Dokumentasi: Hapsari