Kuliah Umum Wapres Jusuf Kalla Pada Presidential Lecture 2019
Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) DIY pada hari Senin, 22 Juli 2019, menyampaikan edaran tentang tindak lanjut dukungan Presidential Lecture Tahun 2019. Kegiatan ini dijadwalkan pada Rabu, 24 Juli 2019 pukul 09.00 WIB - selesai.
Presidential Lecture adalah perkuliahan umum oleh presiden yang dihadiri oleh perwakilan CPNS dari kementerian/lembaga di seluruh Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan publik. Hal ini merupakan salah satu sasaran penting dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
Kami tidak turut hadir langsung di Jakarta, tetapi kami menyaksikan melalui streaming TVRI. Kegiatan ini dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla, Menteri PANRB, Kepala Bappenas, Menteri PUPR, dll. Kegiatan diawali dengan seremoni dan sambutan-sambutan. Hingga akhirnya tiba pada sesi inti adalah kuliah umum yang disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia M. Jusuf Kalla.
Beliau mengawali kuliah dengan memberi ucapan selamat kepada para CPNS. Selanjutnya disampaikan bahwa syarat untuk bisa berkembang adalah reformasi birokrasi, bekerja disiplin, dan melakukan inovasi. Hal ini menjadi modal untuk bisa bersaing dengan tujuan kemakmuran bersama. Poin terpenting yang disampaikan beliau adalah bahwa sebagai ASN memiliki tugas melayani sesuai tugas masing-masing, mempercepat birokrasi di kantor masing-masing. Jika memberikan pelayanan jangan diperlambat, jangan memiliki prinsip ingin dilayani, dihormati, dan mendapat fasilitas di masyarakat.
Beliau melanjutkan, bahwa kemajuan ekonomi dapat dicapai dengan memiliki tingkat produktivitas yang lebih baik, dengan teknologi, dan dengan pendidikan. PNS muda siap ditempatkan dimanapun agar bangsa tetap kokoh dan bersatu. Selanjutnya, dengan adanya otonomi daerah, maka setiap persoalan dapat di selesaikan di tingkat daerah masing-masing.
Poin selanjutnya adalah bahwa masyarakat dan dunia usaha juga menentukan maju mundurnya bangsa dalam bidang ekonomi. Sumber daya alam mungkin bisa habis, tetapi yang tidak habis adalah kemampuan untuk berkreasi. Masa depan ditentukan juga oleh kemampuan memberi pelayanan yang lebih baik.
Beliau menegaskan pada poin selanjutnya adalah tentang menyambut satu abad kemerdekaan Indonesia. Beliau mencontohkan pengabdian Menteri PUPR yang telah 40 tahun bekerja sebagai PNS. Maka CPNS 2019 ini akan melaksanakan tanggung jawab agung ketika Indonesia berumur 1 abad nanti. Ini adalah momentum yang penting. Kita semua tentu ingin mencapai pertumbuhan yang baik. Hal ini memerlukan upaya bersama, birokrasi, pengusaha, dan masyarakat secara umum. Mari sambut satu abad dengan baik, bekerja keras, dan ikhlas.
Poin yang digarisbawahi dalam melaksanakan tugas di lapangan adalah jangan sebagai CPNS saat ini bekerja disiplin lalu setelah diangkat jadi PNS tidak lagi disiplin, maka sikap ini harus dipertahankan. Guru terbaik adalah pengalaman. Belajarlah dari senior-senior, belajarlah dari kegagalan mereka. Tanpa pengalaman, maka tidak akan maju.
Terakhir, beliau mendoakan semoga pengabdian para CPNS ini menjadi persembahan terbaik untuk bangsa. Tidak ada negara berhasil tanpa kerja keras. Kegiatan ditutup dengan doa. Alhamdulillah
Presidential Lecture adalah perkuliahan umum oleh presiden yang dihadiri oleh perwakilan CPNS dari kementerian/lembaga di seluruh Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan publik. Hal ini merupakan salah satu sasaran penting dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
Kami tidak turut hadir langsung di Jakarta, tetapi kami menyaksikan melalui streaming TVRI. Kegiatan ini dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla, Menteri PANRB, Kepala Bappenas, Menteri PUPR, dll. Kegiatan diawali dengan seremoni dan sambutan-sambutan. Hingga akhirnya tiba pada sesi inti adalah kuliah umum yang disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia M. Jusuf Kalla.
Beliau mengawali kuliah dengan memberi ucapan selamat kepada para CPNS. Selanjutnya disampaikan bahwa syarat untuk bisa berkembang adalah reformasi birokrasi, bekerja disiplin, dan melakukan inovasi. Hal ini menjadi modal untuk bisa bersaing dengan tujuan kemakmuran bersama. Poin terpenting yang disampaikan beliau adalah bahwa sebagai ASN memiliki tugas melayani sesuai tugas masing-masing, mempercepat birokrasi di kantor masing-masing. Jika memberikan pelayanan jangan diperlambat, jangan memiliki prinsip ingin dilayani, dihormati, dan mendapat fasilitas di masyarakat.
Beliau melanjutkan, bahwa kemajuan ekonomi dapat dicapai dengan memiliki tingkat produktivitas yang lebih baik, dengan teknologi, dan dengan pendidikan. PNS muda siap ditempatkan dimanapun agar bangsa tetap kokoh dan bersatu. Selanjutnya, dengan adanya otonomi daerah, maka setiap persoalan dapat di selesaikan di tingkat daerah masing-masing.
Poin selanjutnya adalah bahwa masyarakat dan dunia usaha juga menentukan maju mundurnya bangsa dalam bidang ekonomi. Sumber daya alam mungkin bisa habis, tetapi yang tidak habis adalah kemampuan untuk berkreasi. Masa depan ditentukan juga oleh kemampuan memberi pelayanan yang lebih baik.
Beliau menegaskan pada poin selanjutnya adalah tentang menyambut satu abad kemerdekaan Indonesia. Beliau mencontohkan pengabdian Menteri PUPR yang telah 40 tahun bekerja sebagai PNS. Maka CPNS 2019 ini akan melaksanakan tanggung jawab agung ketika Indonesia berumur 1 abad nanti. Ini adalah momentum yang penting. Kita semua tentu ingin mencapai pertumbuhan yang baik. Hal ini memerlukan upaya bersama, birokrasi, pengusaha, dan masyarakat secara umum. Mari sambut satu abad dengan baik, bekerja keras, dan ikhlas.
Poin yang digarisbawahi dalam melaksanakan tugas di lapangan adalah jangan sebagai CPNS saat ini bekerja disiplin lalu setelah diangkat jadi PNS tidak lagi disiplin, maka sikap ini harus dipertahankan. Guru terbaik adalah pengalaman. Belajarlah dari senior-senior, belajarlah dari kegagalan mereka. Tanpa pengalaman, maka tidak akan maju.
Terakhir, beliau mendoakan semoga pengabdian para CPNS ini menjadi persembahan terbaik untuk bangsa. Tidak ada negara berhasil tanpa kerja keras. Kegiatan ditutup dengan doa. Alhamdulillah