Tandhon Pensiun

Tandhon artinya tabungan, deposit, tempat penyimpanan, storage. Pensiun itu purna tugas, selesai kontrak kerja. Dalam istilah masyarakat hal ini berarti sesuatu hal yang diharapkan menjadi tumpuan hidup pada hari tua. Tandhon pensiun bisa berupa uang, anak, dan pasif inkam, eh gimana sih tulisannya, passive income, ya, hehe...

Uang dan penghasilan pasif digunakan untuk membeli semua keperluan hidup. Tandhon pensiun berupa anak adalah yang kelak gantian merawat, memperhatikan, dan mencukupi semua kebutuhan ketika sudah sepuh. 

Namun demikian, sebagai orang yang beriman, maka seseorang juga perlu menyiapkan tandhon pensiun-nya yang hakiki, yaitu yang berupa amal kebaikan. Hal ini menjadi 'tabungan' yang dapat menolong pada kehidupan berikutnya. Maka amal-amal tersebut, baik yang ditujukan kepada Tuhan maupun sesama, itulah yang benar-benar tersimpan, akhirnya berujung keselamatan dan kebahagiaan.

Jika diamati, ketika mengharapkan tandhon pensiun berupa uang, maka tak setiap orang mendapat jaminan setelah selesai kontrak kerja. Manakala menggantungkan tandhon pensiun berupa anak, maka tak jarang dijumpai di masyarakat, ketika orang sudah sepuh justru anak-anak jauh. Saat orang menjadi tua dan sedang butuh-butuhnya diperhatikan, anak yang diharapkan merawatnya justru datang sesekali saja, dan baru benar-benar memeluk, menyapa, sepenuh rasa, saat telah pisah nyawa dari raga.

Akhirnya, dengan menggantungkan tandhon pensiun pada Zat Yang Mahakuasa, harapannya adalah perasaan cukup akan selalu ada. Tidak merisaukan jika tak bisa makan, kalau tak ada anak-anak yang memperhatikan, karena yakin bahwa Tuhan yang akan memelihara dengan cara-Nya. Alhamdulillah.

Salam,
Agus Tri Yuniawan