KESALAHAN DALAM MENTARBIYAH (Edisi Bangun Pagi)

Ada orangtua yang sangat keras, tetapi ada juga orangtua yang sangat lunak. Karena masih dalam suasana liburan sekolah, pada tulisan ini penulis mengambil contoh tentang bangun pagi. 

Orangtua yang terlalu keras, akan marah-marah ketika anaknya tidak bangun ketika sudah waktunya. Ada pula yang sampai berteriak, menyiramkan air, bahkan memukul agar anaknya bangun. Hasilnya, si anak memang bangun, tetapi menyisakan beban hati yang entah kapan akan meluapkannya. 

Orangtua yang terlalu lunak, akan membiarkan anaknya tidur sesuka hatinya. Ia tidak tega membangunkan meski matahari sudah beranjak naik. Bahkan urusan shalat subuh dilaksanakan sebangunnya. Bangun jam 8 ya shalat jam 8, jam 9 ya shalat jam 9, dst. Orangtua tidak mempermasalahkannya karena takut menyinggung perasaan si anak.

Akhirnya, dua orangtua tersebut sama-sama memilih metode tarbiyah yang kurang pas. Hal ini dikarenakan komunikasi anak dan orangtua menjadi kurang lancar. Pengen bicara atau bertanya saja si anak tidak berani karena orangtuanya sangat keras. Sehingga nilai-nilai pendidikan tidak tersalurkan. Si anak tidak memahami maksud orangtua melakukan itu karena tidak ada pembicaraan dua arah dan juga bahkan si anak terlanjur "sakit hati" atas perlakuan yang diterimanya.

Anak yang lain juga tidak tahu kalau perbuatan yang dilakukannya salah. Terbiasa bangun tidur sampai siang dengan melewatkan waktu shalat subuh adalah hal yang biasa. Bisa dimungkinkan juga pada hal-hal yang lain juga berimbas, misalnya tentang pekerjaan-pekerjaan rumah. Bagaimana pun sibuknya orangtua mengurus rumah, si anak tidak peduli, tidak membantu, dan cuma melihat begitu saja. Orangtua juga tidak memberi nasihat, apalagi menyuruh membantu, karena khawatir anaknya capek, dsb.

Islam mengajarkan pemeluknya menjadi umat yang pertengahan. Tidak terlalu ekstrim dan tidak terlampau longgar. Islam menginginkan kebaikan bagi setiap pemeluknya, mendidik manusia agar hidup harmoni dan mempunyai rasa peduli terhadap lingkungan terdekat.

Bagaimana dengan putra putri kita, Ayah, Bunda? Saling mendoakan dan mengingatkan ya. Jumat pagi yang berkah dan hangat.

Salam,
Agus Tri Yuniawan