Imam Salat dan Sopir

Salat berjamaah tentu memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah sarana terapi sosial. Dengan berganti-gantinya imam yang memimpin salat, masing-masing memiliki kesan tersendiri bagi para makmum. Pada catatan ini, aku mengibaratkan imam dan makmum sebagai sopir dan penumpang. 

Imam yang bacaannya sangat cepat, ibarat sopir yang ngebut. Salatnya pun menjadi lebih singkat waktunya. Lain halnya dengan imam yang bacaannya sangat pelan, seperti kendaraan yang melaju pelan, mungkin saja ada penumpang yang mengantuk. Itu dari segi kecepatan bacaan. Lain halnya dengan kefasihan bacaan.

Ustad Kharis, seorang guru tahsin qur'an pernah berkata, "kefasihan bacaan imam kadang menjadi bahan evaluasi makmumnya, bahkan ketika salat sedang berlangsung". Bagi penumpang, ada sensasi berkendara yang smooth, ada pula yang biasa tetapi sambil memelototi sopir karena gemes, bahkan ada pula yang sambil pegangan dua tangan karena kendaraan bergoyang-goyang. 

Itu semua hanya sensasi rasa, yang kutuangkan kedalam kata. Pengalaman bisa saja tak sama, tetapi aku cuma berbagi cerita. 

Salam,
Agus Tri Yuniawan