Pintu-Pintu Ujian

Melalui momen Idul Fitri kemarin yang juga menjadi ajang bina rasa, maka ada salah satu pembelajaran yang coba kutuliskan disini.

Aku bertemu dan mendengar cerita orang-orang. Ada diantara mereka yang sakit menahun sehingga belum bisa beraktifitas. Ada keluarga yang kehilangan putra satu-satunya yang berusia 25 tahun. Ada pula permasalahan yang menjadi sumber pertanyaan klasik tiap lebaran, yaitu jodoh. 

Maka tulisan singkat ini cuma mempertegas lika-liku kehidupan manusia. Banyaknya aspek yang terlibat dalam kehidupan terkadang menjadi bahan penilaian satu dan lainnya. Sempurnanya satu aspek tidak menjamin baiknya aspek yang lain. Ada yang ekonominya baik tetapi diuji dengan keluarga. Ada yang keluarganya lengkap tetapi diuji dengan pekerjaan. Ada yang pekerjaannya baik dan pasangan pun tak kunjung datang.

Manusia, memiliki pintu ujiannya masing-masing. Melalui hal itulah kita belajar untuk rendah hati. Dari hal itu juga kita semakin sadar konsep wang-sinawang, karena bisa jadi pintu ujian orang lain terbuka lebih lebar, hanya saja kita tak melihatnya karena pintunya ada di belakang.

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Gambar: crushpixel