Bina Rasa ketika Lebaran

Langsung saja, momen lebaran dimanfaatkan untuk bertemu, bertamu, dan ngobrol bersama teman-teman lama. Ada teman yang keadaan ekonominya sudah stabil, ada yang kondisi keluarganya sudah ideal, dalam arti telah memiliki pasangan dan keturunan, ada pula yang masih dalam perjuangan. Tentunya hal tersebut menjadi bahan perbandingan bagi sebagian orang.

Terdapat aneka rasa yang berbeda, gembira, tak PD, excited, nano-nano, dan sebagainya. Ada yang terlalu terbuka sehingga menimbulkan kesan sombong, ada yang sedemikian pasifnya sehingga memancing orang lain untuk ramai dalam dunia batinnya. Maka tak jarang, ada aja yang merasa insecure ketika ada momen lebaran, khawatir ditanya ini dan itu.

Inilah kesempatan untuk bina rasa. Ternyata adanya rasa-rasa yang demikian itu tidak langgeng adanya. Bahagia hari ini akan berlalu. Kegalauan saat ini akan berakhir. Dan kamu, sebagai pengamat, mencoba pandai untuk menempatkan diri diantara satu dan yang lainnya.

Yang menarik adalah, hal positif yang bisa diambil dari adanya momen lebaran ini adalah dengan mengolah rasa, sehingga mendapatkan manfaat-manfaat yang ada. Ada yang mengambil peluang untuk bisa berkolaborasi dalam pekerjaan, ada yang mengambil manfaat untuk menemukan jodoh yang tak kunjung kelihatan, ataupun sekedar berbincang untuk menghasilkan inspirasi atas tantangan yang dihadapinya. 

Akhirnya, setiap momen sosial adalah kesempatan untuk bina rasa. Dan orang tak dapat mengendalikan hal-hal terjadi di luar dirinya. Namun mereka dapat mengarahkan respon rasa dalam hatinya.

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Gambar: twitter