Maaf dan Terima Kasih


Situasi ini berlaku ketika kalian jauh dari orang² yang bakal kusebut ini. Pernah nggak kalian bikin daftar catatan:



  1. Orang-orang yang perlu kalian sampaikan terima kasih;
  2. Orang-orang yang perlu kalian minta maaf.

Meskipun mungkin kalian tidak membuat daftar tersebut secara tertulis, tetapi di pikiran pasti ada. Hal-hal tersebut secara otomatis mempengaruhi cara merasa, cara bersikap, cara berucap, dan intinya tentang cara menempatkan diri ketika berinteraksi dengan keduanya.

Keduanya merupakan orang-orang yang menyumbang hal positif dalam hidup. Orang pertama merupakan orang yang memberikan sumbangsih, baik berupa waktu, tenaga, biaya, motivasi, nasehat, dsb, sehingga kalian bisa meraih keadaan yang lebih baik. Orang kedua merupakan orang yang pernah kalian dzolimi, dsb, sehingga terbersit dalam hati perasaan bersalah, tetapi lisan maupun tangan kalian belum mampu untuk mengungkapkannya.

Inilah salah satu cara Tuhan mendidik kalian semua. Hadirnya orang yang pertama menunjukkan bahwa kalian (dan kita semua) adalah makhluk yang lemah, tidak dapat berdiri sendiri, senantiasa memerlukan orang lain. Atas cipratan sifat rahman dan rahim yang Tuhan berikan pada makhlukNya, maka Ia menggerakkan hati hamba-hambaNya sehingga sayang sama kalian. Dengan itu mereka memberi aneka perhatian dengan berbagai macam bentuk sehingga kalian menjadi lebih baik.

Oleh karenanya, sebagai makhluk yang berakhlak, naluri kalian tergerak untuk menyampaikan terima kasih. Hal ini sesuai nasehat, bahwa siapa yang tak bisa berterima kasih kepada manusia yang telah berjasa kepadanya, maka sesungguhnya ia tak bisa juga bersyukur kepada Tuhan. Akhirnya orang pertama inilah yang membuat kalian bersikap rendah hati.

Hadirnya orang yang kedua menunjukkan bahwa kalian (dan tentunya kita semua) merupakan makhluk yang tidak sempurna. Tingginya tingkat pendidikan kalian, suksesnya kalian saat ini, terpandangnya kehidupan sosial kalian, tidak lantas membuat bebas dari kesalahan. Pernah ada orang-orang yang kalian buat sedih, pernah ada orang-orang yang pernah kalian kecewakan, dan pernah ada orang-orang yang kalian bikin hancur hatinya. Maka laksana kendaraan, itu semua adalah rem, yang mampu mengendalikan 'polah' kalian. Akhirnya orang yang kedua inilah yang membuat kalian tidak bersikap sombong.

Sahabatku, jika memang kalian memiliki daftar orang-orang tersebut, semoga kalian diberikan kemampuan untuk dapat berterima kasih kepada sebanyak-banyaknya orang. Artinya banyak yang sayang terhadap kalian, sehingga dengannya itu kalian menjadi orang yang lebih baik, lebih punya kapasitas, dan lebih banyak memberikan manfaat pada orang lain. Sebaliknya, semoga kalian diberikan kekuatan untuk bisa legowo, mengakui terhadap kekhilafan, dan membangun hubungan baik. Artinya kalian telah mampu melaksanakan ishlah, perbaikan, atas kerusakan yang pernah terjadi, sehingga kalian termasuk orang-orang yang mengadakan perbaikan.

Salam sayang untuk kalian. Semoga Tuhan memberikan berkah untuk kita semua. Aamiin.


Salam,
Agus Tri Yuniawan