MENGAPA SHALAT DHUHA?

Teman-teman, kita pernah mendengar bahwa shalat dhuha adalah sarana pembuka pintu rezeki. Dengan demikian, sebagian orang kemudian menjalankannya dengan niat agar rejekinya banyak, mendapat pekerjaan, uangnya bertambah banyak, dan sebagainya. Hal ini tidaklah salah, karena memang ada dasar hukumnya bahwa shalat dhuha adalah sarana pembuka pintu rezeki. Hanya saja memang cara pandang masing-masing orang mengenai hal ini tentu tidak sama.

Sebagaimana telah kami sampaikan pada tulisan sebelumnya, bahwa pada saat ini kita hidup pada zaman yang cenderung memrioritaskan materi (materialistis). Dengan demikian, orang yang hanya berpedoman bahwa dengan shalat dhuha lalu mendapatkan banyak uang, maka sangat mungkin orang tersebut "kecelik". Terkait dengan shalat dhuha tidak hanya itu, masih ada yang lainnya, misalnya: shalat dhuha merupakan sedekah atas tiap sendi tulang kita, shalat ini juga dapat "menambal" kekurangsempurnaan shalat wajib, sebagai wujud syukur hamba kepada Rabbnya, sebagai bentuk menjalin komunikasi dengan Sang Khaliq, dan masih banyak yang lainnya. 

Maka, orang yang menganggap shalat dhuha bisa menjadikannya kaya raya dan banyak uangnya, sesungguhnya ia sedang membatasi kuasa Allah. Rezeki tidak hanya berupa uang saja. Setiap hal yang bermanfaat bagi kita adalah rezeki. Kesehatan, teman baik, rasa tenteram, perlindungan, dll. Berapa ribu kilometer kita sudah berkendara di jalan raya, dan kita baik-baik saja dalam lindungan-Nya? itu adalah rezeki. Sangat banyak contoh nyata lainnya.

Kesimpulannya, 

Shalat dhuha tidak melulu tentang uang dan harta. Jangan mempunyai standar yang tinggi bahwa dengan shalat dhuha saja maka pasti orang menjadi kaya. Karena orang yang suka mempunyai standar tinggi akan mudah kecewa dalam hidupnya. Hal ini pun berpotensi menghasilkan orang-orang yang egois, bahkan terhadap Rabb-nya.

Akhirnya, mari kita melaksanakan shalat dhuha sebagai ibadah tambahan, sebagai sedekah, sarana mendekatkan diri, dan mudah-mudahan menjadi gaya hidup dalam keseharian kita. Jika demikian logika berfikir kita, mudah-mudahan Allah menjadikan kita orang yang mudah bersyukur dan tidak gampang kecewa. Selamat menjalankan shalat dhuha teman-teman.

Salam, 
Agus Tri Yuniawan