PHISING MENGINTAI KITA


Phising adalah upaya pengumpulan data pengguna internet secara ilegal. Artinya, pengguna internet dengan tidak sadar mengisi sejumlah data, selanjutnya data tersebut digunakan oleh si pelaku phising untuk kepentingan-kepentingan yang tidak baik.

Phising dilakukan dengan media iklan palsu yang disebar melalui media sosial seperti whatsapp, facebook, dan sebagainya.

Contohnya sebagaimana kami tampilkan pada gambar tersebut adalah penyebaran iklan mengatasnamakan adidas dan Garuda Indonesia yang membagi sepatu dan tiket pesawat gratis. Pengguna internet disuguhkan dengan beberapa survey dan pertanyaan yang harus diisi.

Namun sebenarnya setelah mengisi form dan survey tersebut, pengguna internet tidak akan mendapatkan apa-apa. Phising cenderung digunakan unsur-unsur kebohongan dan harapan palsu didalamnya. Apalagi mengingat pada masa kini tantangan dan dinamika kehidupan begitu hebatnya, maka orang yang tidak baik menggunakan berbagai cara untuk merealisasikan keinginannya. Data yang diperoleh melalui phising sangat mungkin digunakan untuk tindakan-tindakan yang negatif. Lalu, bagaimana solusinya?

Sampai saat ini, hal yang kami lakukan agar terhindar dari seputar phising adalah sebagai berikut:

1. Cermat
Tautan yang disampaikan dalam contoh ini adalah tautan perusahaan Adidas dan Garuda Indonesia.

Sekilas jika kita perhatikan, tautan tersebut menunjukkan alamat website resmi Adidas dan Garuda Indonesia, tetapi jika diperhatikan lebih teliti, ada huruf yang disamarkan yaitu huruf "i". Disana tercantum satu huruf "i" yang tidak mempunyai titik diatasnya. 

Jika tautan tersebut diklik, maka akan menuju ke halaman website lain. Secara otomatis alamat tautannya pun berubah. Misalnya ketika kita mengklik www.garuda-indonesia.com maka beralih menjadi www.xn--garuda-indonesia-dotcom. Dalam istilah teknis, hal ini dinamakan _url redirection_ atau pengalihan tautan. Jadi, pelaku phising membuat website tiruan, tetapi yang dijadikan topeng adalah website perusahaan resmi.

2. Jangan Mudah Tergiur 
Setelah membaca iklan semisal "sepatu, tiket, dan laptop gratis buat anda, klik ini", maka jangan begitu saja percaya. Perhatikan dulu poin 1 diatas, kemudian pergunakan logika. Untuk mendapatkan uang seribu rupiah saja orang rela berpanas-panasan, maka bagaimana dengan yang lebih dari itu?

3. Menahan Diri dari Hal-Hal yang Tidak Jelas
Ketika kita menerima suatu informasi yang kita sendiri pun tidak mengetahui kebenarannya, maka tidak perlu diteruskan pada yang lain. Upaya phising ibarat virus yang mudah menular. Sekali saja klik and share, maka tidak dapat dibendung lagi. Apalagi budaya latah terkadang masih sulit dihindari oleh beberapa dari kita.

Berapa banyak informasi palsu (hoax) yang pernah masuk di hp kita. Mulai dari penyelewengan informasi pembagian sepatu, tiket pesawat, Al Quran braille, laptop, dan sebagainya. Sangat mungkin di kemudian hari nanti muncul hal-hal dalam bentuk lain semisal itu. Namun polanya tetap sama yaitu dengan (1) mengakali tautan, (2) menggunakan kalimat dan bahasa bohong, dan (3) adanya perintah untuk menyebarkan ke kontak atau grup sosial media.

Maka upaya pemutusan rantai tersebut adalah tidak meneruskannya kepada orang lain, mengingatkan pada orang-orang terdekat kita, dan sampaikan pada penegak hukum sekiranya sudah sampai tahap yang tidak dapat ditoleransi lagi kerugiannya.

Tiga hal tersebut yang bisa kita lakukan. Maka merupakan kewajiban diantara kita semua untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang berpotensi merugikan, terutama hal-hal yang tidak disadari oleh kebanyakan dari kita.

Salam,
Agus Tri Yuniawan