STRATEGI SETAN MENYESATKAN MANUSIA
Setan itu senantiasa merubah strateginya dalam menyesatkan manusia. Said bin Musayyib berkata bahwa setan ketika mendapati laki-laki dan perempuan belum menikah, maka dijadikan indah dalam setiap pertemuan dan perjumpaan. Maka kadang-kadang orang yang pacaran, ketemuan 5 jam terasa singkat, chatting 4 jam terasa 4 menit, pacar cerewet tapi itu yang membuat indah dan 'ngangenin'. Tapi lihatlah, ketika sudah menikah, kadang bertemu di rumah terasa menjemukan, mendapat sms terasa biasa dan dibalas singkat, yang dulu cerewetnya ngangenin kini berubah menjadi biang percekcokan. Mengapa? Karena setan merubah strateginya agar suami istri tersebut senantiasa bertengkar dan akhirnya berpisah.
Pembelajarannya adalah, begitu juga dengan sahabat-sahabat, teman-teman, tetangga dan utamanya diri kita ini, ketika dulunya masih awam, belum mengenal Allah dengan baik, baru sedikit mengetahui Islam, maka kadang masih suka lihat ramalan zodiak, merokok, ndangdutan, merayakan ulang tahun, taruhan, dll. Namun ketika saat ini dakwah Islam sudah banyak dilakukan melalui instagram, fesbuk, yutub, kajian di masjid, kampus dll, maka sekarang sudah tahu dan tidak mempan lagi digoda dengan ramalan zodiak, merokok, ndangdutan, merayakan ulang tahun, taruhan, dll tsb. Maka setan merubah strateginya dengan meniupkan perasaan ujub/ bangga terhadap diri sendiri, riya'/ pamer, suka mendebat orang lain, gampang menyesatkan dan mengkafirkan orang dan puncaknya adalah menjatuhkan kehormatan sesama muslim, baik lewat lisan ataupun tulisan.
So sahabatku, aku berkata pada diriku sendiri dan menyampaikan pada sahabat2 sekalian, semoga Allah mengampuni kita semua, dan memberikan petunjuk supaya kita dapat saling bersaudara. Janganlah membantu setan memecah belah dan menyesatkan manusia. Musuh Allah sudah terlalu banyak diluar sana, semoga kita tidak menambah lagi musuh dari kalangan tetangga kita, saudara kita dan sahabat kita sendiri, dan kita berlindung diri dari hal itu.
Salam,
Agus Tri Yunaiwan
Sumber Gambar: ipm[dot]co[dot]za