BUATMU YANG PERFEKSIONIS


Mungkin kita pernah membuat sesuatu, kue, desain, atau hal lain misalnya, sudah direncana dengan baik, eh ada yang terlewat. Saat menjalani aktifitas, sudah dijadwal dengan baik, ternyata ada bagian yang lupa tidak terlaksana, atau terlaksana tetapi tidak sesuai yang diharapkan. Pernah mau menyampaikan sesuatu, sudah diatur kata-katanya, diplanning perkataan dan sikapnya, eh ada bagian yang lupa disampaikan, atau ada bagian yang seharusnya tidak dikatakan tetapi terucap. Maka setelahnya itu menjadi baper berkepanjangan, galau berkelanjutan, dan perasaan was-was dalam hati.
.
.
Perasaan-perasaan spontanitas tersebut adalah wajar. Teruntuk penulis dan teman-teman semua, tetapi jika perasaan baper, galau, dan was-was tersebut menjadi berkepanjangan, ketahuilah bahwa itu sumbernya dari setan. Dialah yang meniupkan perasaan was-was dalam hati, membisikkan pemikiran-pemikiran negatif yang dengannya itu menyebabkan galau dalam diri. Setan dapat datang langsung menghembuskan rasa was-was, dan atau bisa juga melalui seseorang yang mengucapkan perkataan yang membuat suasana semakin tidak tenang.
.
.
Kawan, kutulis ini bukan berarti kita tidak boleh menyusun aktifitas-aktifitas dengan sempurna, bukan berarti kita tidak boleh mengharapkan yang terbaik. Hal-hal yang terlewat dan menjadi catatan tersebut adalah pembelajaran yang baik untuk disempurnakan di masa kemudian. Tetapi disini poinnya adalah ketika dalam aktifitas ada sesuatu yang terlewat, ataupun terpenuhi tetapi kurang sempurna, maka kita perlu mewaspadai hadirnya setan yang berusaha menjauhkan dari ingatan kita kepada Allah. Dialah musuh kita yang sesungguhnya.

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Sumber Gambar: intisari[dot]grid[dot]id