AGAR TIDAK LUPA

Keinginan yang berada dalam diri terkadang kuat menggebu-gebu, terkadang slow dan netral. Sudahlah, jalani saja semuanya dengan niat yang tulus, niat yang BAIK, dan tetap memohon kepada Sang Pemilik Segala Hal. Kenapa? Karena sesuatu yang telah ditakdirkan TIDAK AKAN SALAH ALAMAT. Mungkin kita suka bermain-main dengan prasangka kita masing-masing, tetapi bukankah ALLAH itu MAHA 'ALIM, yang mengetahui segalanya. Pengelihatan, pendengaran dan pemikiran kita ini TERBATAS kawan, maka mengapa masih sering bermain prasangka? 

Meskipun demikian, prasangka ini wajar, setiap orang mempunyainya, kadar dan kontrolnya yang berbeda. Untuk itu sering-seringlah berprasangka yang baik, agar hatimu lebih tenang. Ini bukan fatalis, tetapi agar khauf (rasa takut) dan raja' (rasa harap) menjadi berimbang.

Jadi mengapa saya menulis ini? Ya karena saya sering LUPA, ya, lupanya sering banget, saya tulis agar ketika saya lupa, saya menjadi ingat kembali. So, agar pikiran dan perasaanmu tidak 'nglambrang' kemana-mana, sering sharing-lah kepada orang terdekat dalam hidupmu, terutama kepada orangtuamu, ya, orangtua yang ada dirumahmu, ibumu, bapakmu, di keluargamu. Mengapa? Ya karena setiap ada kepentingan, persoalan, kebutuhan, bukan temanmu yang jauh yang mengulurkan tangan pertama kali, bukan sahabat facebookmu yang menyediakan bahu untuk bersandar pertama kali, bukan teman whatsappmu yang pertama kali memberikan tissue untuk mengelap air matamu, tetapi KELUARGAmu.

Sudah ya teman-teman, mau nulis ini aja kok. Selamat pagi.


Salam,

Agus Tri Yuniawan