PETUNJUK BAGI GURU

Kebersamaan antar guru
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala, Rabb semesta alam yang menguasai segala yang ada. Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Tulisan ini penulis beri judul petunjuk bagi guru bukan berisi petunjuk teknis dalam hal guru melaksanakan proses pembelajaran, ataupun dalam mengisi formulir tertentu. Namun tulisan ini lebih menuju pada sikap diri secara menyeluruh ketika guru menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah.

Guru adalah pengajar dan pendidik di sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya, guru ideal seyogyanya mempunyai kompetensi sebagaimana yang diatur dalam undang-undang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi keribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Penulis yakin bahwa pembaca telah familiar dan memahami 4 kompetensi tersebut. hubungannya dengan judul artikel ini adalah bahwasannya dalam menjalankan tugas mulia sebagai guru ini, kita senantiasa memerlukan petunjuk dari Allah. Karena bisa jadi ada diantara kita yang fasih mengajar di depan kelas tetapi kurang dalam hal sosial, ada yang disiplin dalam administrasi tetapi kurang dalam perhatian terhadap anak, ada yang sangat memahami dan bertanggungjawab penuh terhadap anak tetapi lemah dalam hal TIK, dll dll. Itulah maksudnya bahwa guru senantiasa memerlukan petunjuk dari Allah Subhanahu Wata'ala.

Petunjuk tersebut tidaklah ditunggu sampai datang, tetapi diusahakan. Salah satunya dengan senantiasa belajar. Dan sikap yang benar sesama teman guru adalah dengan saling melengkapi dan berbagi apa yang dirasa perlu untuk dilengkapi. Sharing satu sama lainnya, melalui KKG, atau sharing langsung ketika bertemu. Mudah atau sulitkah hal ini dilakukan? Barangkali hal ini mudah dalam perkataan, tetapi dilapangan akan terlihat berbeda. Bisa jadi guru yang merasa kurang dalam hal tertentu, kemudian ketika mau bertanya kepada teman yang lain sungkan, takut. dan bisa jadi guru yang berkompeten tetapi tidak mengetahui jika ada teman yang memerlukan kemampuannya, memerlukan sharing ilmu darinya dll dll. Itulah, banyak faktor yang terlibat didalamnya. Namun bukan berarti hal tersebut tidak bisa dilaksanakan, hal tersebut dapat dilakukan jika guru mempunyai keinginan yang sama dan senantiasa memohon petunjuk kepada Allah.

Guru juga manusia biasa, yang memiliki ego, iya, dan itu adalah fitrah. Tetapi dengan ilmu, kita dapat mengontrolnya. Itulah mengapa Allah menetapkan ketentuan bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib, ya benar, wajib, tidak sunah, tidak mubah, tetapi wajib, bagi setiap individu, dari kecil sampai batasnya adalah meninggal dunia. Karena ilmu tersebut menjadi alat kawal kita dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban. Dengan demikian kita nantinya ketika sudah pensiun membawa cerita indah semasa sama-sama mengajar bersama teman-teman guru di sekolah. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan petunjuk dan diberikan kekuatan istiqomah dari Allah Subhanahu Wata'ala. Aamiin.

Salam,
Agus Tri Yuniawan




Guru mengikuti diklat keuangan keluarga

Pembagian tugas antar guru

Guru saling bertukar informasi