Catatan Latsar: Hari Ketujuh

Senin, 8 Juli 2019. Pada hari ketujuh ini, seperti biasa, kami memulai hari dengan kegiatan olahraga. Kali ini kami jogging di lingkungan perumahan Villa Asri Garden sebelah selatan Bandiklat. Sembari jogging, kami menghafalkan yel-yel kelompok. Pukul 06.45 WIB kami mandi, sarapan, serta bersiap untuk apel pagi.

Pukul 07.30 WIB, semua peserta apel yang terdiri dari peserta latsar angkatan 5, 6, 12, 13, dan 14 telah bersiap. Yang menari dari kegiatan apel pagi kali ini adalah pada penampilan yel-yel. Pembina apel memberikan kesempatan hanya kepada peserta angkatan 5 dan 6. Hal ini karena mereka telah menyelesaikan seluruh kegiatan diklat dasar selama 51 hari. Hari ini adalah hari terakhir. Yel-yel ini sekaligus yel-yel perpisahan kepada anggota latsar lainnya. Riuh tepuk tangan dan ucapan selamat terucap dari peserta latsar angkatan 12, 13, dan angkatan kami, 14.

Setelah apel, kami menuju kelas untuk melaksanakan kegiatan. Kegiatan hari ini adalah Kesiapsiagaan Bela Negara. Sebagaimana kemarin, pengajar pada sesi ini adalah Tim Koramil Kecamatan Kasihan yaitu Bapak Sugiyono dan Bapak Suparno. Kegiatan di kelas kami jalani sampai pukul 13.00 WIB. Pada kegiatan ini, kami mendapatkan pengetahuan tentang Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

Peserta latsar CPNS perlu memahami PPBN karena adanya potensi ancaman dan gangguan terhadap kestabilan nasional. Sebagai ASN, peserta diklat perlu memiliki rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan kesaktian pancasila, rela berkorban untuk negara, dan memiliki kemampuan awal bela negara. Kelima hal tersebut adalah unsur PPBN. Seorang ASN juga perlu memiliki sikap kewaspadaan terhadap hal-hal yang dapat mengancam keutuhan negara. Jika kewaspadaan telah luntur, maka akan berbahaya bagi eksistensi negara.

Tujuan dilaksanakannya PPBN ini adalah menumbuhkembangkan keyakinan yang mendasar akan kebenaran pancasila sebagai falsafah, ideologi, dan dasar negara. Apalagi disetiap zaman, selalu saja ada pihak-pihak yang berupaya untuk mengganti ideologi negara ini dengan ideologi lain. Hal ini berpotensi menimbulkan chaos. Oleh karena itu, ASN perlu memiliki ilmu dan pemahaman yang benar dalam keikutsertaannya menjaga keutuhan NKRI.

Sampai pukul 13.00 WIB, kegiatan kelas selesai. Kami istirahat untuk shalat dan makan. Pukul 13.30 WIB, kami bersiap melaksanakan kegiatan PPBN di lapangan. Seragam olahraga telah rapi kami kenakan. Tak lupa topi berbordir bendera merah-putih turut kami kenakan. Di lapangan, kami berlatih baris berbaris, kepemimpinan, serta persiapan caraka Selasa besok. Meski dibawah terik yang menyengat, tidak melemahkan niat kami untuk menempa diri menjadi ASN yang baik.

Yang paling lama dari sesi ini adalah latihan acara api semangat bela negara. Kami berbagi peran. Ada yang bertugas sebagai pembawa panji, ada yang bertugas sebagai pembawa acara, pembaca ikrar, pembaca puisi, dan penulis sendiri bertugas sebagai pembaca doa. Sekitar dua jam kami berdiri tanpa istirahat. Ada tiga teman kami yang tidak kuat dan harus istirahat sejenak. Namun setelah itu, ketiga teman kami tersebut telah merasa pulih dan kembali ikut barisan. Kami berlatih pada prosesi mencium bendera. Satu persatu kami maju dan melaksanakannya dengan baik. Kegiatan PPBN siang ini diakhiri pukul 16.15 WIB. Setelahnya, kami memenuhi kebutuhan logistik (baca: coffe break) di ruang menza dan shalat ashar berjamaah.

Acara berlanjut pukul 19.00 WIB. Kami masuk ke ruang kelas untuk mendengarkan ceramah umum. Sampai pukul 20.30 WIB, kami melaksanakan briefing dan mempersiapkan tambahan yel-yel. Akhirnya, kaki yang sudah tegang ini dapat kami "slonjorkan" di kamar masing-masing. Yuk, persiapkan energi tuk esok pagi. Besok malam insyaa Allah kegiatan caraka malam, jadi memerlukan fisik yang prima. Sampai jumpa besok, teman-teman semua.


 ---- bersambung ----

Salam,
Agus Tri Yuniawan


Foto Dokumentasi: Bapak Sugiyono